Parapuan.co - Masalah kesehatan mental dapat menyerang siapa saja, tidak terkecuali laki-laki.
Ketika masalah kesehatan mental muncul, seringkali rasanya seperti tubuh yang tenggelam.
Diperlukan semua upaya untuk tetap bertahan dan untuk meminta pertolongan seakan sulit sekali.
Hal tersebut dapat terjadi juga pada laki-laki yang kita cintai.
Sulit rasanya berada di sana menyaksikan proses tenggelamnya terjadi.
Sangat menakutkan dan membingungkan bagi kita karena sangat ingin membantu tapi tidak tahu caranya.
Baca Juga: Imposter Syndrome Bisa Mempengaruhi Kehidupan, Ini Penjelasan Logisnya
Melansir dari Healthline, Kesehatan mental laki-laki secara statistik menurun, dengan tingkat bunuh diri yang lebih tinggi daripada perempuan.
Untungnya, ada gerakan untuk membantu laki-laki belajar bahwa mereka tidak harus berjuang sendirian.
Mereka dapat meminta pertolongan baik kepada terapis atau kerabat terdekat.
Sekarang, bantuan banyak yang tersedia dan masyarakat mulai mencoba melawan stigma laki-laki yang selalu kuat dan tidak butuh bantuan.
Namun tetap saja, banyak laki-laki yang tidak bisa atau tidak tahu bagaimana meminta bantuan.
Dari perspektif orang tua, pasangan, saudara kandung, atau teman, sangat sulit untuk mengetahui cara mendekati dan mendukung laki-laki yang terluka mentalnya.
Namun, sulit bukan berarti tidak mungkin. Berikut cara yang dapat kita lakukan untuk mendukung pemulihan kesehatan mental laki-laki yang kita cintai.
Baca Juga: Deepika Padukone Soroti Pentingnya Kesehatan Mental di Masa Krisis Covid-19 India
Menjadi contoh
Laki-laki tidak suka diatur atau diperintah.
Maka, mereka cenderung tidak mau mendengarkan jika kita menyuruh untuk menemui terapis atau mulai kembali bangkit.
Cara yang dapat kita lakukan adalah dengan menjadi contoh bagi mereka.
Rutin menjaga kesehatan mental kita dengan ke terapis atau melakukan hal yang kita sukai, mengonsumsi makanan sehat, dan memastikan nutrisi tubuh terjaga.
Dengan begitu, laki-laki akan melihatmu sebagai contoh yang baik dalam menjaga kesehatan mental.
Kemudian, mereka cenderung akan mencoba dan mengikuti caramu.
Sembari menjadi contoh, kamu juga bisa punya waktu untuk benar-benar menjaga kesehatan mentalmu.
Minta bantuan ke laki-laki lain yang ia kagumi
Laki-laki cenderung lebih mendengarkan saran dari teman laki-laki mereka.
Banyak laki-laki yang percaya bahwa mereka yang mendapatkan bantuan dan dukungan adalah laki-laki yang "berbeda" atau "lemah".
Ada banyak laki-laki yang belum pernah mendengar laki-laki lain di lingkungan mereka jujur tentang kesehatan mental.
Jika ia memiliki laki-laki yang menjadi contoh di hidupnya, ia percaya, dan kagumi, ada baiknya jika kita meminta bantuan ke mereka sebagai penyampai pesan.
Dengan begitu, ia akan lebih mendengarkan dan menerima saran yang diberikan.
Baca Juga: Waduh, Ternyata Dehidrasi Bisa Menjadi Penyebab Kecemasan, Lho!
Mulai percakapan yang jujur dan terbuka
Persiapkan percakapan yang terbuka, jujur, namun tidak memberi penekanan atau menambah beban mereka.
Kamu bisa mulai dengan mengungkapkan, "Saya takut melakukan percakapan ini karena saya tidak benar-benar tahu cara melakukannya dengan benar. Tapi yang paling saya takuti adalah saya tidak tahu apakah kamu baik-baik saja atau tidak. "
Banyak laki-laki yang hanya memiliki sedikit kosa kata untuk mengungkapkan perasaan mereka.
Kamu mungkin perlu bersabar saat menunggu jawabannya.
Dalam percakapan ini, jangan langsung mengarahkan ke hasil atau rencana pemulihan.
Bersikaplah serapuh mungkin agar ia yakin saat memberikan kepercayaannya dan merasa tidak sendirian dalam menghadapi masalahnya.
Kawan Puan, jika keadaan kesehatan mental laki-laki yang kamu sayangi sudah sangat buruk seperti adanya pikiran untuk bunuh diri, ada baiknya jika kamu melakukan aksi segera seperti membawanya ke terapis.
Saat ia menolak, kamu bisa menegaskan kekhawatiranmu dengan situasi yang cukup membahayakan baginya.
Baca Juga: Ini yang Menyebabkan Perempuan Terlihat Menyedihkan Pasca Cerai
Terkadang ketegasan tanpa penghakiman juga dibutuhkan untuk kebaikan orang yang kamu cintai.
Kamu perlu ingatkan kepada orang-orang yang kamu cintai bahwa apa yang kamu lakukan adalah bentuk cinta kasihmu. (*)