Jangan Hanya Tanya Kapan Pandemi Berakhir, Lakukan 4 Kontribusi Sederhana tapi Penting Ini

Tim Parapuan - Senin, 10 Mei 2021
Ilustrasi penerapan protokol kesehatan di dalam keluarga.
Ilustrasi penerapan protokol kesehatan di dalam keluarga. Shutterstock

Parapuan.co - Terhitung sejak Maret 2020, pandemi Covid-19 telah satu tahun melanda Indonesia. Selama itu pula, kegiatan sehari-hari masyarakat terbatasi demi melandaikan kurva penularan virus.

Pada Minggu (9/5/2021), terjadi penambahan kasus baru sebanyak 3.922 di Indonesia. Dengan penambahan ini, total ada 1.713.684 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien meninggal bertambah 170 orang sehingga total angka kematian mencapai 47.012 jiwa.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus global Covid-19 tetap tinggi selama dua pekan terakhir.

Bahkan, angkanya melebihi jumlah kasus selama 6 bulan masa pandemi, yaitu lebih dari 5,7 juta kasus baru per pekan. Saat ini, jumlah kasus positif dunia mencapai lebih dari 157 juta kasus dengan angka kematian lebih dari 3,2 juta jiwa.

Menurut Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Arya Sinulingga, angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia memang cenderung menurun.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Kemenag Larang Acara Takbiran Keliling

Namun, kawasan Asia Tenggara yang berdasarkan terminologi WHO mencakup India, Indonesia, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Maldives, Timor Leste, Myanmar, dan Bhutan justru mengalami kenaikan kasus tertinggi, yaitu sebesar 19 persen, terutama di India.

India melaporkan rekor kenaikan harian sebanyak 414.188 kasus pada Jumat. Dengan begitu, total kasus baru pekan ini menjadi 1,57 juta kasus.

Dengan kenaikan tersebut, tercatat sebanyak 47 persen kasus baru dunia berada di Asia Tenggara selama kurun waktu satu minggu sampai 2 Mei 2021.

“Oleh sebab itu, jangan lengah. Pandemi Covid-19 masih berlangsung. Tetap patuhi protokol kesehatan. Jaga diri dan keluarga dari penularan Covid-19,” kata Arya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (10/5/2021).

Tingginya angka tersebut menunjukkan bahwa negara-negara di dunia masih berjuang melawan pandemi ini.  

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri telah mengonfirmasi keberadaan tiga varian baru virus corona  di Indonesia, Kamis (6/5/2021). Adapun varian-varian itu adalah varian B.1.1.7 asal Inggris, varian mutasi ganda B.1.617 asal India, dan varian B.1.351 asal Afrika Selatan.

Baca Juga: Kemenkes Laporkan 3 Varian Baru Virus Corona, B.1.1.7 Paling Bahaya

Tak sedikit masyarakat mulai pesimistis dan bertanya kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Jawaban dari pertanyaan ini sesungguhnya ada pada kontribusi diri sendiri dalam menjaga kesehatan, terutama dari lingkup komunitas terkecil, yakni keluarga.

Sebagai seorang ibu, perempuan bisa berkontribusi besar dalam menjaga kesehatan keluarga. Meski terkesan sederhana, Anda bisa melakukan empat hal berikut untuk berkontribusi. Berikut ulasannya.

1. Menjaga dan merawat kesehatan keluarga

Kesehatan merupakan perisai pertama dalam mencegah paparan virus corona. Dengan daya tahan atau imunitas tubuh yang baik, penyakit tak akan mudah hinggap.

Oleh sebab itu, penting bagi seorang ibu untuk memastikan kesehatan dan daya tahan tubuh seluruh anggota keluarganya.

Hal itu bisa dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan keluarga. Adapun PHBS terdiri dari mengonsumsi gizi seimbang, olahraga atau aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, istirahat cukup selama 6-8 jam, dan mengelola stres.

Baca Juga: Konsumsi Makanan dan Minuman Ini untuk Jaga Daya Tahan Tubuh dan Tingkatkan Imunitas

Selain itu, gunakan jamban yang bersih dan sehat, mandi dan bersihkan diri minimal dua kali sehari, mandi setelah bepergian, serta mengganti pakaian sebelum melakukan kontak dengan anggota keluarga di rumah.

Satu hal yang tak kalah penting adalah jadikan rumah sebagai area bebas asap rokok (smoke free home).

2. Membudayakan protokol kesehatan dalam keluarga

Sebagai upaya pencegahan virus corona, masyarakat juga diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M), termasuk di lingkungan keluarga.

Penting bagi ibu untuk mengingatkan seluruh anggota keluarga mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan 3M, baik di dalam maupun di luar rumah. Meskipun saat ini program vaksinasi Covid-19 terus berlanjut, protokol kesehatan tetap harus dijalankan.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (26/11/2020), menurut dokter spesialis penyakit menular Cleveland Clinic, Donald Dumford, ada beberapa kondisi yang membuat masker perlu dipakai ketika berada di dalam rumah.

Dumford menyarankan agar masker dikenakan ketika ada kerabat atau orang lain yang sedang bertamu. Selain itu, masker juga perlu digunakan jika ada anggota keluarga yang sakit.

Baca Juga: 1,3 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia, Pemerintah Ingatkan Protokol Kesehatan

Sementara itu, rajin mencuci tangan juga mutlak dilakukan. Bersihkan tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer apabila permukaan tangan tidak terlihat kotor. Akan lebih baik jika membersihkan tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Hal lain yang juga tak kalah penting adalah menjaga jarak. Untuk menghindari terjadinya paparan virus, ingatkan agar anggota keluarga senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter. Terlebih, jika orang tersebut menunjukkan gejala gangguan pernapasan.

3. Membiasakan diri untuk cerdas mencerna informasi

Ibu merupakan salah satu sumber informasi bagi anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh sebab itu, seorang ibu harus cerdas mencerna informasi agar tak termakan berita bohong terkait pandemi atau infodemi.

Diberitakan Kompas.com, Minggu (19/4/2020), Pendiri Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Harry Sufehmi mengatakan bahwa infodemi adalah informasi berlebih yang muncul dan justru mengganggu pencarian solusi terhadap masalah pandemi.

Infodemi dapat berakibat fatal, bahkan hingga menyebabkan korban nyawa bagi masyarakat yang salah menangkap dan memahami informasi.

Oleh sebab itu, Anda sebaiknya memastikan bahwa informasi terkait pandemi berasal dari sumber yang tepercaya, misalnya WHO, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kementerian terkait, para ahli di bidangnya, dan laman resmi KPC PEN.

Baca Juga: Bolehkah Memilih Vaksin Covid? Begini Jawaban Juru Bicara Kementerian Kesehatan

Selain itu, cek juga apakah konten terasa tidak lazim. Beberapa infodemi biasanya membangkitkan emosi, kemarahan, kegusaran, dan ketakutan. Bahkan, informasi yang diberikan sering kali berlawanan dengan yang selama ini beredar di media massa.

Sebagai informasi, dalam konferensi pers secara daring pada Jumat (30/4/2021), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) secara spesifik sudah mencatat dan melabeli 1.556 informasi hoaks mengenai Covid-19 dan 177 informasi terkait vaksin Covid-19 yang beredar sangat cepat di media sosial.

4. Berbagi dengan sesama

Pembatasan aktivitas dan mobilitas selama pandemi bukan berarti membuat Anda hanya berdiam diri. Perempuan tetap bisa melakukan kontribusi sederhana, tapi berdampak besar.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 memberikan dampak besar dalam bidang perekonomian, terutama pada sektor pariwisata, perdagangan, manufaktur, dan pertanian.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, hingga 31 Juli 2020, jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan mencapai lebih dari 3,5 juta orang. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah pada 2021. Pekerja informal pun tak luput dari masalah tersebut.

Baca Juga: Ini 3 Kemampuan yang Perlu Dikuasai Mompreneur agar Sukses Bisnis Online

Anda bisa membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi dengan mengajak orang-orang sekitar Anda untuk memberikan bantuan.

Selain itu, Anda juga bisa membuat usaha rumahan yang melibatkan masyarakat sekitar yang terdampak Covid-19.

Dengan keempat hal sederhana tersebut, perempuan bisa lebih memberikan kontribusi bermakna bagi keluarga dan lingkungan sekitar ketimbang hanya mempertanyakan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.  

Penulis:
Editor: Sheila Respati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja