Bagaimana perbedaan feminitas dan maskulinitas?
Ida Ruwaida, Dosen Sosiologi dan Peneliti Kajian Gender dan Seksualitas Universitas Indonesia menyampaikan, pada prinsipnya isu gender berlatar adanya konstruksi sosial budaya tentang laki-laki (maskulinitas) dan perempuan (feminitas).
Baca Juga: Apa Jadinya Jika Semua Tugas Domestik Dibebankan kepada Istri? Ini Kata Psikolog
“Laki-laki dan perempuan bukan hanya dilihat berdasar aspek biologis (maleness dan femaleness), namun juga dikaitkan dengan aspek non-biologisnya,” jelas Ida pada PARAPUAN, Selasa (11/5/2021).
"Konstruksi feminitas dan maskulinitas ini disosialisasikan, diajarkan, bahkan menjadi semacam tuntutan masyarakat atas karakter, sifat, peran, bahkan relasi dari masing-masing jenis kelamin," ungkapnya.
Menurutnya, hal ini berkaitan dengan misalnya perempuan identik dengan ciri-ciri lembut, penuh perhatian, rapi, asertif, melayani, esmosional, cantik, patuh, dan lainnya.
Sedangkan laki-laki identik dengan ciri-ciri kasar, jantan, rasional, pelindung, macho, gagah, pemimpin, dan lainnya.