Secara sosiologis, peran merupakan ekspektasi sosial atau masyarakat.
"Masyarakat yang mengonstruksinya dan mendefinisikannya," jelas Ida.
Peran laki-laki dan perempuan bisa berbeda antara wilayah, budaya, dan tergantung lingkungan.
"Pembagian peran, misalnya laki laki mencari nafkah (kepala keluarga) dan perempuan mengurus rumah (kepala rumah tangga), lebih dianggap kodrat, padahal peran-peran tersebut bukan bersifat 'alamiah', bukan bawaan lahir," jelasnya.
Baca Juga: Selain Ringankan Tugas Istri, Bagi Peran Domestik Saat Pandemi Juga Punya Manfaat Lain
Ida menambahkan, adanya pandemi ini setidaknya mengondisikan masyarakat sadar bahwa 'rumah' merupakan wadah (sistem) yang butuh konstribusi dari semua pihak, dan perlu adanya kesepakatan bersama dalam mengelolanya.
Hal itu demi kepentingan bersama dan memberi 'kedamaian' pada semua anggota keluarga tanpa terkecuali.
(*)