Kering Hingga Gatal-Gatal, Begini Kondisi Kulit setelah Menopause

Firdhayanti - Kamis, 13 Mei 2021
Menopause mempengaruhi elastisitas kulit.
Menopause mempengaruhi elastisitas kulit. freepik

Parapuan.co – Kawan Puan, banyak orang mengira bahwa menopause hanya menyebabkan pada berhentinya menstruasi pada perempuan.

Padahal saat mengalami menopause, perempuan akan mengalami perubahan kondisi tubuh, terutama bagian kulit dan rambut.

Pengaruh pada kulit dan rambut ini mulai muncul sejak 12 bulan terakhir dari haid terakhir, seperti yang dilansir dari Cleveland Clinic.

Baca Juga: Muncul Gejala Menopause Pada Perempuan? Begini Penjelasannya!

Menurut dokter kulit Kiyanna Williams, MD, kulit dan rambut akan mungkin terlihat berbeda setelah menstruasi selesai.

Perubahan ini disebabkan oleh penurunan kadar hormon esterogen yang cepat pada tubuh.

Williams mengatakan bahwa hormon estrogen berperan untuk meningkatkan retensi air dan kekenyalan di kulit.

Baca Juga: Ingin Tulang Kuat, Konsumsi 5 Jenis Buah ini Untuk Cegah Osteoporosis

“Saat estrogen turun, kamu kehilangan beberapa molekul yang membantu menjaga kelembapan kulit. Estrogen juga berkontribusi pada pertumbuhan dan kepenuhan rambut. Tanpanya, rambut kamu bisa menjadi lebih tipis,” jelas Kiyanna Williams.

Kawan Puan, agar lebih jelas lagi, simak yuk berbagai perubahan yang akan muncul pada kulitmu saat mengalami menopause ini!

1. Kulit kendur dan kehilangan kekenyalan

Kolagen adalah protein yang menyatukan jaringan tubuh. Ketika estrogen turun, produksi kolagen kulit juga menurun.

Saat kulit kita kehilangan kolagen, kulit akan kehilangan kekencangannya.

Untuk mengatasi masalah ini, banyak orang mengonsumsi suplemen kolagen atau mengonsumsi makanan berkolagen tinggi seperti kaldu tulang.

Namun Williams mengatakan belum ada penelitian yang cukup untuk hal ini.

Meskipun begitu, Williams merekomendasikan untuk melakukan pijat sederhana pada wajah dengan menggunakan pelembab atau minyak wajah setiap malam.

"Gerakan memijat merangsang produksi kolagen kulitmu," katanya.

Baca Juga: Ketahui Penyebab dan Tanda Bahaya Periode Menstruasi Tidak Teratur

2. Kulit mudah terkelupas dan gatal

Keringnya kulit pasca menopause juga menjadikannya dapat terasa gatal atau mudah terkelupas.

Untuk itu, Williams menyarankan untuk melakukan perawatan rutin, salah satunya membersihkan kulit dengan lembut.

Dalam hal ini, ia merekomendasikan untuk menggunakan sabun cuci muka yang tidak berbusa.

Selain itu, ia juga mengingatkan untuk selalu memakai pelembap wajah, menghindari kandungan yang dapat membuat iritasi, dan mengurangi mandi air panas.

3. Munculnya noda hitam

Noda hitam yang menandakan penuaan akan sering muncul setelah menopause dan sulit untuk dihilangkan.

“Flek hitam mungkin tidak selalu merespons krim yang dijual bebas,” kata Dr. Williams.

“Ada beberapa krim resep yang bisa membantu seperti tretinoin yang merupakan retinoid dengan resep tertentu. Jika itu tidak cukup, pengelupasan wajah atau perawatan laser di dapat memudarkannya dan menjadikan kulit lebih cerah.

Namun, jika melakukan hal ini Kiyanna mengatakan untuk menanyakan kepada dokter terlebih dahulu.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Bahwa Kopi Bisa Pengaruhi Menopause? Ini Kata Ahli!

4. Jerawat setelah menopause

Meski sudah menopause, ternyata jerawat pada kulit kita tetap muncul lo, Kawan Puan!

Beberapa perempuan mendapatkan jerawat yang lebih banyak ketika kadar estrogen turun setelah menopause.

Saat kita mengalami jerawat pasca menopause nanti, disarankan untuk tidak menggunakan obat jerawat.

Obat jerawat dapat terlalu keras dan mengeringkan kulit.

Baca Juga: Muncul Gejala Menopause Pada Perempuan? Begini Penjelasannya!

Sebagai alternatif, coba gunakan pembersih lembut yang mengandung asam salisilat atau salycid acid.

Kawan Puan, itu dia beberapa perubahan yang terjadi di kulit saat seorang perempuan mengalami menopause.

Bukti bahwa menopause tak hanya menyebabkan berhentinya menstruasi, tetapi juga terjadinya perubahan di kulit ini. (*)

Sumber: Cleveland Clinic
Penulis:
Editor: Arintya

Mengenal Savant Syndrome, Kondisi Luar Biasa di Sinopsis Drakor Good Doctor