2. Alat tes kehamilan kedaluwarsa
Alasan yang kedua, merupakan penyebab yang paling umum menghasilkan hasil positif tapi palsu, yakni test pack yang kadaluwarsa.
Diketahui jika tes telah melewati tanggal kedaluwarsanya, bahan kimia yang mendeteksi hCG tidak selalu berfungsi sebagaimana mestinya, dan cenderung salah hasil.
Akibatnya, kemungkinan kamu hasil false pregnancy test.
Baca Juga: Mengenal Trombositopenia, Kondisi Kekurangan Jumlah Trombosit dalam Darah
3. Sedang menjalani pengobatan kesuburan yang meningkatkan kadar hCG.
Apabila Kawan Puan melakukan tes kehamilan terlalu cepat setelah mengonsumsi obat kesuburan yang mengandung hormon human Human Chorionic Gonadotropin atau hCG, alangkah baiknya jangan segera tes kehamilan.
Sebagai informasi, beberapa suntikan yang sering kali merupakan bagian dari fertilisasi in vitro, bisa menunjukkan hasil positif palsu.
Hal ini terjadi karena perempuan yang berusaha untuk hamil ingin segera melakukan tes kehamilan.
Lalu melihat hasil adalah waktu yang ditunggu-tunggu.
Jika hasilnya positif, belum tentu memang hamil, sebab mungkin saja hasil tersebut datang dari pengobatan kesuburan yang dikonsumsi.
4. Ada sisa hCG setelah melahirkan atau keguguran
Menurut American College of Obstreticians and Gynecologist (ACOG), kebanyakan keguguran terjadi pada 13 minggu pertama kehamilan.
Di mana setelah mengalami keguguran atau kelahiran, hCG dapat bertahan di tubuh selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan.
Hal ini disampaikan dari studi yang berjudul The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism yang memperkirakan bahwa dibutuhkan empat hingga enam minggu agar kadar hCG kembali normal setelah seseorang mengalami keguguran.
Ini karena sebagian plasenta tertinggal di dalam tubuh, dan dapat terus memproduksi hCG dalam waktu singkat.
Jadi selama ada sel-sel plasenta yang tumbuh subur di dalam wanita, tes tersebut bisa positif.