Parapuan.co - Kehadiran buah hati merupakan hal yang sangat dinanti-nantikan oleh hampir semua pasangan suami istri ya, Kawan Puan.
Saat menunjukkan tanda-tanda kehamilan, Kawan Puan pasti akan membeli dan menggunakan test pack, untuk memastikan apakah kamu benar sedang hamil atau tidak.
Jika positif hamil, maka hasil pada test pack akan menunjukkan dua garis, sementara jika yang muncul hanya satu garis, berarti hasil tersebut negatif.
Test pack merupakan alat tes kehamilan sederhana dan akurat. Namun, meski jarang terjadi, hasil kehamilan 'positif palsu' bisa terjadi loh, Kawan Puan.
Kondisi ini dinamakan dengan false pregnancy test atau tes kehamilan positif tapi aslinya palsu.
Baca Juga: Perlu Dipahami, 2 Hal Ini Bisa Jadi Penyebab Trombosit Kamu Rendah
Usut punya usut ternyata ada hal yang memicu false pregnancy test.
Mengutip dari Self, berikut ini 6 hal pemicu tes kehamilan positif namun palsu, yuk simak:
1. Membiarkan test pack terlalu lama sebelum melihat
Saat menggunakan test pack untuk mengecek kehamilan, maka indikator yang harus diperhatikan adalah garus.
Di mana saat melakukan tes, kamu perlu memeriksa alat tes sesuai waktu yang diinstrusikan.
Kalau kamu membiarkan terlalu lama sebelum membaca hasil, urin pada tes bisa menguap dan alhasil terlihat seperti memiliki dua garis yang menandakan positif.
Oleh sebab itu, sebaiknya setelah tes diamkan sesuai petunjuk pemakaian, dan segera lihat hasilnya.
2. Alat tes kehamilan kedaluwarsa
Alasan yang kedua, merupakan penyebab yang paling umum menghasilkan hasil positif tapi palsu, yakni test pack yang kadaluwarsa.
Diketahui jika tes telah melewati tanggal kedaluwarsanya, bahan kimia yang mendeteksi hCG tidak selalu berfungsi sebagaimana mestinya, dan cenderung salah hasil.
Akibatnya, kemungkinan kamu hasil false pregnancy test.
Baca Juga: Mengenal Trombositopenia, Kondisi Kekurangan Jumlah Trombosit dalam Darah
3. Sedang menjalani pengobatan kesuburan yang meningkatkan kadar hCG.
Apabila Kawan Puan melakukan tes kehamilan terlalu cepat setelah mengonsumsi obat kesuburan yang mengandung hormon human Human Chorionic Gonadotropin atau hCG, alangkah baiknya jangan segera tes kehamilan.
Sebagai informasi, beberapa suntikan yang sering kali merupakan bagian dari fertilisasi in vitro, bisa menunjukkan hasil positif palsu.
Hal ini terjadi karena perempuan yang berusaha untuk hamil ingin segera melakukan tes kehamilan.
Lalu melihat hasil adalah waktu yang ditunggu-tunggu.
Jika hasilnya positif, belum tentu memang hamil, sebab mungkin saja hasil tersebut datang dari pengobatan kesuburan yang dikonsumsi.
4. Ada sisa hCG setelah melahirkan atau keguguran
Menurut American College of Obstreticians and Gynecologist (ACOG), kebanyakan keguguran terjadi pada 13 minggu pertama kehamilan.
Di mana setelah mengalami keguguran atau kelahiran, hCG dapat bertahan di tubuh selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan.
Hal ini disampaikan dari studi yang berjudul The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism yang memperkirakan bahwa dibutuhkan empat hingga enam minggu agar kadar hCG kembali normal setelah seseorang mengalami keguguran.
Ini karena sebagian plasenta tertinggal di dalam tubuh, dan dapat terus memproduksi hCG dalam waktu singkat.
Jadi selama ada sel-sel plasenta yang tumbuh subur di dalam wanita, tes tersebut bisa positif.
5. Mengalami kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang dibuahi akhirnya tumbuh di luar rahim, biasanya di tuba falopi.
Konon, kehamilan ektopik juga bisa terjadi di area reproduksi lain seperti ovarium atau leher rahim.
Kehamilan ektopik tidak mungkin terjadi karena embrio tidak berada di dalam rahim tempat ia dapat tumbuh dan berkembang.
Tetapi embrio masih akan menghasilkan hCG, yang dapat menyebabkan tes kehamilan positif palsu.
Baca Juga: Ingin Tubuh Lebih Sehat? Lakukan 5 Langkah Detoksifikasi Tubuh Ini
6. Mengalami keguguran
Alasan terakhir adalah mengalami keguguran.
Meskipun tampak masuk akal,namun secara teknis alasan ini bukan penyebab di balik tes kehamilan positif palsu.
Di sisi lain banyak orang yang mengalami kehamilan palsu menganggap mereka mengalami keguguran, dalam arti lain orang salah mengartikannya.
Di samping itu, mungkin kamu mengalami menstruasi beberapa hari setelah tes kehamilan positif dan menganggap mendapatkan hasil positif palsu.
Namun ada pun yang benar-benar mengalami keguguran. (*)