2. Kemarahan asertif
Amarah jenis ini bisa menjadi pilihan yang sehat untuk mengekspresikan kemarahan.
Yaitu melibatkan penanganan amarah secara terkendali dengan menggunakan kata-kata untuk menjelaskan dengan tenang dan mencoba meredakan situasi.
Di sini, kemarahan diekspresikan dengan cara yang tidak mengancam.
Baca Juga: Mudah Marah dan Selalu Curiga, Ini Tanda Gangguan Kepribadian Paranoid
3. Kemarahan agresif secara terbuka
Jenis kemarahan ini mungkin disertai dengan serangan fisik atau verbal seperti berteriak atau memukul sesuatu.
Tujuan dari jenis kemarahan ini biasanya untuk menyakiti orang yang menjadi sasaran kemarahan secara emosional atau fisik.
Penting untuk diingat bahwa jika diungkapkan dengan benar, kemarahan adalah emosi yang sehat.
Ini juga bisa bermanfaat dalam situasi berbahaya, karena emosi memicu respons pertarungan untuk menyelamatkan diri.
Dalam beberapa kasus, amarah dapat membantu kita keluar dari situasi berbahaya. (*)