Tak Sekedar Bilang 'Maaf', Ini 3 Cara Tepat Mengungkapkan Penyesalan

Ericha Fernanda - Senin, 31 Mei 2021
Ilustrasi meminta maaf.
Ilustrasi meminta maaf. freepik.com

Parapuan.co - Meminta maaf kepada orang lain terkadang cukup mudah dilakukan, namun sering juga mengalami kesulitan untuk meminta maaf.

Minta maaf tidak sekedar kata-kata, tapi menunjukkan penyesalan dari hati untuk tidak menyinggung atau mengulanginya lagi.

Mungkin Kawan Puan pernah mengalami pengkhianatan atau kekecewaan, sehingga sangat sulit untuk memaafkan orang lain.

Baca Juga: Agar Tak Mudah Tertipu, Ini Ciri-Ciri Orang yang Suka Melakukan Fake Apology

Atau mungkin sebaliknya, kamu pernah mengkhianati dan mengecewakan mereka sehingga sulit untuk dimaafkan.

Meminta maaf itu perlu dan penting demi merekatkan kembali hubungan yang semakin merenggang jauh.

Mengungkapkan penyesalan sembari meminta maaf juga penting, tentunya sebagai pertimbangan agar masalah tak terjadi kedua kali.

Melansir Self, dalam buku A Good Apology: Four Steps to Make Things Right, Molly Howes, Ph.D., seorang psikolog klinis di Boston, menjelaskan elemen-elemen permintaan maaf yang baik.

Dia menjelaskan bahwa kamu harus berusaha untuk memahami cedera orang lain, menawarkan penyesalan yang tulus, membuat restitusi, dan menunjukkan itu tidak akan pernah terjadi lagi.

Seperti yang dapat kamu bayangkan, perasaan seseorang mudah goyah terutama ketika perasaan terluka atau defensif terlibat.

Oleh sebab itu, begini cara tepat mengungkapkan penyesalan dan meminta maaf.

1. Dengarkan baik-baik sebelum terburu-buru meminta maaf.

Mungkin saat kamu tidak sengaja menyenggol lengan orang lain ketika berbelanja di supermarket dan meminta maaf adalah suatu yang masuk akal.

Dalam masalah yang lebih rumit, terburu-buru meminta maaf bisa dianggap tidak tulus.

Jadi, apa yang harus dilakukan?

Pertama, dengan tenang tanyakan apa yang terjadi untuk memahami perasaan orang lain.

Setelah itu, diam dan dengarkan meskipun itu tidak nyaman.

Mendengarkan secara aktif, melibatkan kontak mata, atau memperjelas bahwa kamu benar-benar mendengarkan dan berfokus pada apa yang mereka katakan membantumu memahami dampak dari kesalahanmu.

Dengan pemahaman ini, kamu dapat membuat permintaan maaf lebih spesifik, sepenuh hati, dan efektif.

Perhatian juga membantumu mencegah kesalahan yang sama terjadi lagi.

Baca Juga: Ini 4 Gaya Permintaan Maaf yang Bisa Kita Lakukan untuk Pasangan

2. Persiapkan permintaan maafmu terlebih dahulu.

Tidak semua orang berkomunikasi dengan cara yang sama.

Jika kamu menginginkan pengampunan dari seseorang yang kamu sakiti, jika memungkinkan, lakukan pertemuan secara langsung, melalui telepon, Skype, Zoom, FaceTime, atau multimedia lainnya.

Jika tertulis, tunjukkan draft tersebut kepada seseorang yang kamu percayai sebelum mengirimkannya.

Jika secara langsung, tulis permintaan maafmu terlebih dahulu untuk mengatur pikiranmu dan melakukannya dengan benar.

Meskipun pengampunan tidak dijamin, langkah kecil ini dapat membantu memuluskan segalanya.

3. Bersikaplah spesifik dan rinci ketika meminta maaf.

Pernyataan bahwa kamu bersedih tidak selalu cukup.

Jika seseorang telah meluangkan waktu untuk menjelaskan bagaimana kamu menyakiti mereka, maka kamu dapat mencerminkan kerentanan itu dengan mengungkapkan penyesalanmu, menjelaskan mengapa hal itu terjadi, dan menunjukkan bagaimana kamu akan memperbaiki kerusakan tersebut.

Kuncinya adalah untuk menekankan bahwa kamu memahami bagaimana tindakanmu telah menyakiti orang tersebut dan kemudian menindaklanjuti dengan bagaimana kamu akan menghindari kesalahan yang sama di masa depan.

Mengakui kesalahan dan meminta maaf dapat membantu memulihkan kedekatan.

Baca Juga: Tak Sekadar Bilang Maaf, Ini Pentingnya Apology Language dalam Hubungan

(*)

Sumber: SELF
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati