3. Hubungan sebagai evaluasi
Orang tua dengan pola asuh ini biasanya memiliki masalah dengan hukuman fisik, dan sering kali melibatkan pemukulan.
Alih-alih mengandalkan penguatan positif , mereka bereaksi dengan cepat dan kasar ketika aturan dilanggar.
4. Memberi sedikit pilihan untuk anak
Orang tua otoriter tidak memberi anak pilihan atau memutuskan sesuatu.
Orang tua menetapkan aturan dan memiliki pendekatan "ikuti cara saya atau pergi dari rumah ini" untuk disiplin.
Ada sedikit ruang untuk negosiasi dan mereka jarang membiarkan anak-anak mereka membuat pilihan sendiri.
Baca Juga: Agar Tak Manja, Begini Terapkan Rutinitas Harian Anak Supaya Lebih Mandiri
5. Tidak sabar dengan perilaku buruk
Orang tua yang otoriter mengharapkan anak-anak mereka untuk mengetahui lebih baik daripada terlibat dalam perilaku yang tidak diinginkan.
Mereka tidak memiliki kesabaran untuk menjelaskan mengapa anak-anak mereka harus menghindari perilaku tertentu.
Selain itu, mereka hanya mengeluarkan sedikit energi untuk membicarakan perasaan.