Namun, masih ada masyarakat matriarkal yang masih bertahan di mana perempuan, secara harfiah, adalah faktor pengarah dominan dalam segala hal, sosial, politik, dan ekonomi.
Melansir berbagai sumber, ini dia 5 masyarakat di dunia yang masih menganut sistem matrilineal.
1. Minangkabau, Indonesia
Di Indonesia sendiri, masyarakat Minangkabau masih bertahan dengan sistem matrilineal.
Melansir Town and Country, dari tahun 2017 hingga saat ini Minangkabau masih merupakan masyarakat matrilineal terbesar di dunia.
Sudah jadi kepercayaan umum dalam budaya ini bahwa perempuan memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat dan domestik.
Dalam keluarga tradisional Minangkabau, garis keturunan dilihat dari pihak perempuan.
Dalam keluarga Minang, suami dari perempuan Minang dianggap sebagai tamu.
Kekuasaan aset ekonomi juga dipegang oleh perempuan, hal ini disebut juga dengan urang sumando.
Akan tetapi, laki-laki dari pihak perempuan bisa memiliki legitimasi kekuasaan pada komunitasnya.
Baca Juga: Kota Liverpool Terancam Hilang dari Situs Warisan Dunia UNESCO, Mengapa?
2. Mosuo, Tiongkok
Mosuo merupakan satu-satunya sistem matrilineal yang masih bertahan hingga kini di Tiongkok.
Kelompok etnis ini tinggal di Provinsi Yunnan dan Sichuan di Tiongkok yang dekat dengan perbatasan dengan Tibet.
Dari The Independent, masyarakat Mosuo dikenal dengan sebutan Nakhi, atau etnis minoritas.