Perempuan Pegang Peran Penting, Ini 5 Masyarakat Matrilineal yang Ada di Dunia

Firdhayanti - Senin, 28 Juni 2021
Peserta Tour de Singkarak (TdS) 2014 disambut dengan tarian khas Minang sebelum memasuki Istano Basa Pagaruyung, di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (9/6/2014).
Peserta Tour de Singkarak (TdS) 2014 disambut dengan tarian khas Minang sebelum memasuki Istano Basa Pagaruyung, di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (9/6/2014). edukasi.kompas.com

Selama ribuan tahun, etnis Masuo sudah menjalankan sistem matrilineal selama ribuan tahun lamanya. 

Selain itu, perempuan di etnis Masuo ini juga tidak menikah. 

Jika mereka memilih untuk memiliki pasangan, keduanya tidak hidup bersama dan ibu memainkan peran utama dalam membesarkan anak-anak.

3. Bribri, Kosta Rika

Bribri adalah penduduk asli yang ditemukan di Provinsi Limon di Kosta Rika dan Panama utara, tepatnya berada di Amerika Tengah. 

Berdasarkan data sensus, orang Bribri berjumlah 12.000 dan 35.000 anggota suku, sebagaimana diwartakan The Independent

Masyarakat Bribri masih menjalankan sistem matrilineal. Perempuan mewariskan tanah pada anak-anak mereka. 

Baca Juga: Bepergian Naik Pesawat? Ini Syarat dan Peraturan Terbaru yang Berlaku

Orang Bribri juga memiliki klan yang ditentukan oleh ibu mereka.

Mereka juga masih mewariskan berbagai tradisi kepada generasi selanjutnya. 

Dalam tradisi masyarakat Bribri, hanya perempuan yang diizinkan untuk menyiapkan minuman kakao tradisional, yang digunakan dalam ritual sakral untuk memberi mereka keunggulan spiritual tertentu.

Legenda Bribri mengatakan bahwa pohon kakao dulunya adalah seorang perempuan yang diubah menjadi pohon oleh para dewa.

Noemy Blanco Salazar, seorang ibu kepala Bribri dari Amubri, Kosta Rika, mengatakan kepada Courtney Parker bahwa wanita “adalah pewaris kehidupan”.

“Kita harus mengemban misi yang dengan bangga dipercayakan oleh Sibu (Dewa Bribri), dengan bermartabat. Kita harus berusaha untuk membangun cara-cara hidup yang berharga bagi masyarakat. Energi Ibu Pertiwi adalah kekuatan yang tumbuh dalam roh kita,” katanya. 

Sumber: The Independent,townandcountrymag.com,The Guardian
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru