Tuntutan sebagai Anak Pertama
Menurut dia, orangtuanya sering menaruh ekspektasi terhadap dirinya lantaran dia anak pertama dari tiga bersaudara.
Adik perempuannya kini berusia 30 tahun sementara adik laki-lakinya berumur 24 tahun.
Di keluarganya, ayah dan ibu menuntut anak sulung untuk bisa melakukan semuanya.
"Anak paling gede harus yang paling mengerti semua orang (dalam keluarga), harus selalu terlihat happy (bahagia), harus bisa menyelesaikan masalah di rumah, harus sekolah di sana atau di sini. Mungkin untuk membuat mereka bangga," terang Talita.
Selain itu, meski dia pun sering berhasil memenuhi ekspektasi orangtuanya, dia mengaku tidak merasa bahagia ketika ekspektasi tersebut terpenuhi.
Baca Juga: Bantu Sang Pengampu Menghadapi Kritik atau Cemoohan dengan 5 Cara Ini
Dia justru merasa bersalah terhadap diri sendiri sebab dia tidak memprioritaskan apa yang dia sendiri inginkan.
"Kayak, 'My parents are proud of me now' (orangtua saya sekarang bangga dengan diri saya). Tapi saya jadi berpikir, 'Terus kenapa? You're still a bad person to yourself (kamu masih menjadi orang yang buruk bagi dirimu sendiri)'," terang Talita.
Sementara, saat dirinya gagal memenuhi ekspektasi orangtuanya, dia merasa marah terhadap diri sendiri dan terhadap sang pemberi ekspektasi.
"Marah terhadap diri sendiri itu kayak, 'Kalau saya mau menuruti apa kata orang lain (ekspektasi orang tua), saya harus mampu melakukannya.' Kalau marah terhadap orang lain yang memberikan ekspektasi (orangtua), itu kayak, 'Siapa lo ngarepin gue untuk (melakukan) ini itu'," jelas Talita.