Bernegosiasi Walau pada Akhirnya Mengalah
Setelah bertahun-tahun mengalami perasaan tertekan dan marah terkait ekspektasi kedua orangtuanya, dia akhirnya memutuskan untuk berani mengemukakan pendapatnya kepada ayah ibunya.
Ini karena dia menyadari bahwa dia tak bisa terus-menerus memenuhi segala ekspektasi tersebut.
"Pada akhirnya saya menyadari bahwa tidak selamanya saya bisa memenuhi semua ekspektasi (orangtua) yang diletakkan di pundak saya. Jadi saya mulai berani speak up (mengemukakan pendapat sendiri)," ujar Talita.
Baca Juga: Karier Tipe Pengampu Stagnan Akibat Menarik Diri dari Masalah, Psikolog Sarankan Ini!
Meski tidak merinci pada tahun berapa tepatnya dia mulai berani mengemukakan pendapatnya sendiri kepada orangtuanya, namun dia mengungkapkan bahwa kini dia tidak serta-merta menuruti ekspektasi mereka.
Dia sekarang berupaya untuk bernegosiasi dengan orangtuanya setiap mereka meminta dirinya untuk memenuhi suatu ekspektasi tertentu.
"Kadang saya berusaha negosiasi (dengan orangtua) walau pada akhirnya saya lebih sering mengalah (dan menuruti ekspektasi mereka). Mengalah, ya, karena itu tadi, supaya tidak bertengkar (dengan orangtua)," tutup Talita.
(*)