Parapuan.co – Kawan Puan, pernahkah kamu mendapatkan ujaran body shaming dari keluarga?
Ya, ternyata keluarga bisa menjadi pelaku ujaran kebencian, salah satunya body shaming ini lo!
Hal ini didukung dengan riset PARAPUAN tentang “Pengalaman Perempuan Menerima Ujaran Kebencian, Seksisme dan Misogini selama Pandemi Covid-19”.
Dari riset tersebut didapatkan hasil bahwa sebanyak 32% dari total responden mengaku pelaku utama ujaran kebencian adalah dari keluarga.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Ajarkan Body Image dan Self Love pada Anak, Kuncinya Mulai dari Diri Sendiri
Sementara sebanyak 58% dari total responden mengalami ujaran kebencian dalam bentuk diskriminasi dan penghinaan ke diri sendiri, salah satunya melalui body shaming.
Karena datang dari lingkup yang dekat, body shaming dari keluarga ini sering kali lebih menyakitkan.
Oleh karena itu PARAPUAN bertanya pada Dina Auliana, M.Si., Psikolog tentang cara menghadapi body shaming dari keluarga.
Pengertian body shaming
Seperti diketahui, body shaming merupakan tindakan yang mengolok-olok seseorang karena penampilan fisiknya.
Menurut Dina, body shaming ini berakar dari rasa inferior akibat bertahun-tahun dijajah bangsa lain.