Bukan itu saja, Hannah juga merasa harus bersuara lantaran pernah mengalami sendiri bagaimana tidak enaknya menerima diskriminasi dan kekerasan berbasis gender.
"Saat pindah ke Indonesia, aku mengalami sendiri diskriminasi dan kekerasan berbasis gender," imbuh perempuan yang tumbuh besar di London itu.
Hannah pun bilang itulah yang menjadi awalnya. Katanya, "Dari pengalaman pribadi dan dengan adanya insting yang udah ada dari kecil, bahwa kalau ada yang enggak adil aku mesti ngomong."
"Dengan berjalannya waktu, mungkin menjadi momentum yang baik untuk do something. Apalagi dengan bekerja di industri ini akhirnya memiliki platform," terangnya.
Baca Juga: Hannah Al Rashid Suarakan Kasus Pelecehan Seksual di Lokasi Syuting
Sehingga, bagi Hannah Al Rashid menjadi seorang public figure memberinya keuntungan untuk bisa bersuara lebih lantang agar didengar.
Selain itu, dengan berbagi pengalaman pribadinya, rupanya membuat perempuan lain jadi berani pula untuk speak up dan melapor.
Selagi melantangkan suaranya, rupanya banyak perempuan yang menghubungi Hannah dengan berbagai keresahan serupa. Itu membuatnya makin yakin dengan yang dilakukannya.
Begitulah akhirnya bintang film Gundala (2019) ini secara aktif membantu perempuan memperjuangkan hak-haknya.