Dibenci Sekaligus Dicinta, Ini Sejarah Sepatu Crocs yang Fenomenal

Citra Narada Putri - Minggu, 1 Agustus 2021
Dulu dibenci, kini Crocs justru digandrungi banyak generasi muda.
Dulu dibenci, kini Crocs justru digandrungi banyak generasi muda. Instagram @crocs

Tak hanya terlihat dari pasar ritel kelas menengah, rupanya pesona Crocs juga jadi incaran para penikmat mode kelas atas, bahkan sejak tahun 2016.

Yaitu ketika Christoper Kane merilis Crocs bergaris marmer dengan kristal Jibbitz di platform-nya.

Begitu juga dengan Balenciaga yang tak mau ketinggalan tren ‘anak muda’ dengan meluncurkan Crocs versi neon dan berhak super tinggi dengan kristal Jibbitz di koleksi Spring 2018 lalu.

Jibbitz Shoe Charms Balenciaga.
Jibbitz Shoe Charms Balenciaga. Instagram @crocs

Dan hari ini, ketika pandemi menyerang yang membuat kita lebih banyak diam di rumah, mendorong kita untuk mengenakan pakaian yang nyaman dan santai, Crocs pun makin gila dilirik.

Bukan tanpa sebab, saat tren work from home (WFH), kita cenderung hanya memerhatikan tampilan busana dari pinggang ke atas, yang harus terlihat office look dan rapi.

Sementara tampilan pakaian dari pinggang ke bawah kaki, yang tak terlihat dari layar kamera laptop saat meeting Zoom, membuat kita lebih asyik mengenakan busana yang nyaman dipakai seharian.

Dan tentu saja, dengan fenomena ini, membuat Crocs jadi pilihan banyak orang yang mencari kenyamanan sekaligus kepraktisan.

Seperti yang dikatakan oleh Elle Sampson, bahwa kondisi pandemi membuat pakaian yang fungsional lebih berarti dibandingkan sekadar estetika semata.

“Jadi barang yang sederhana dan mudah diakses jauh lebih menarik,” tambah Sampson.

Baca Juga: Kate Middleton Gunakan Sepatu Ramah Lingkungan dengan Harga Terjangkau

Sumber: W Magazine,BBC
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Klasemen Perolehan Medali PON 2024, Jawa Barat Ada di Posisi Pertama