Tak Perlu Memusuhi Gula, Ini Takaran Konsumsi Manis Harian yang Ideal

Sarah D. Ekaputri - Sabtu, 7 Agustus 2021
Ilustrasi konsumsi gula
Ilustrasi konsumsi gula HandmadePictures

Parapuan.co - Gula sering dituduh sebagai penyebab obesitas, diabetes, dan berbagai penyakit lainnya.

Tak heran jika banyak orang berusaha setengah mati untuk mengurangi bahkan berhenti mengonsumsi gula.

Padahal, tak perlu sampai menyetop konsumsi gula sama sekali lho Kawan Puan.

Memakan makanan manis sesekali diperbolehkan dan dapat meningkatkan mood.

Berdasarkan anjuran Kemenkes yang tertuang dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak Serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji, konsumsi gula harian hendaknya tidak lebih dari 50 gram per hari, atau setara dengan empat sendok makan.

Baca Juga: Tidak Selalu Berbuah Manis, Gula Ternyata Bisa Sebabkan Penyakit Mental

Jumlah ini lebih besar dibandingkan American Heart Association (AHA) yang merekomendasikan konsumsi gula tidak lebih dari 6 sendok teh (25 gram) gula tambahan per hari untuk perempuan dan 9 sendok teh (38 gram) untuk pria.

Begitu juga rekomendasi WHO untuk mengonsumsi gula tidak lebih dari 10% dari jumlah kebutuhan kalori orang dewasa.

Justru, hendaknya konsumsi gula tambahan, atau selain gula alami dari madu dan buah, hanya sebanyak 5% dari total kebutuhan kalori.

Artinya, jika kebutuhan kalori rata-rata orang dewasa adalah 2000kkal per harinya, maka idealnya konsumsi gula tidak lebih dari 25 gram.

Namun, dikutip dari Kompas.com, berdasarkan laporan penggunaan gula untuk penduduk Indonesia tahun 2018, asupan gula penduduk Indonesia sebanyak 11,47 kg per orang per tahun, atau 32 gram per orang per hari.

Jumlah ini berarti orang Indonesia tidak mengonsumsi gula secara berlebih, sehingga kamu tidak perlu merasa takut mengonsumsi gula.

Akan tetapi, bukan berarti kamu dapat makan makanan manis sesukanya, ya.

Angka di atas bisa bervariasi pada tiap-tiap orang, bergantung pada gaya hidup yang dijalani.

Baca Juga: Simak, Ini Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebih bagi Kesehatan Otak

Kamu tetap perlu mewaspadai kehadiran gula tambahan yang bisa datang dari mana saja.

Bisa dari kopi atau boba favoritmu, atau dari biskuit, yogurt, es krim, dan makanan ringan lainnya, sehingga tanpa disadari, kamu sudah mengonsumsi gula tambahan secara berlebihan.

Kopi kekinian misalnya, melansir dari Kompas.com, kopi ini dapat mengandung hingga lebih dari 50 gram gula dalam satu gelasnya.

Artinya, mengonsumsi satu gelas kopi kekinian saja sudah melebihi takaran konsumsi gula ideal menurut Kemenkes.

Belum lagi gula-gula tambahan dari makanan atau minuman lainnya yang dikonsumsi dalam satu hari.

Dalam penelitian, kebanyakan gula dapat menyebabkan perubahan pada otak seperti halnya pada orang yang memiliki kecanduan obat-obatan dan alkohol.

Ini berakibat sekalinya kamu mengonsumsi gula, kamu akan merasa ingin lagi dan lagi.

Mengonsumsi gula tambahan terlalu banyak dalam jangka waktu lama akan memengaruhi keseimbangan alami hormon yang mendorong fungsi-fungsi penting dalam tubuh.

Baca Juga: Mengonsumsi Produk Susu Sebabkan Jerawat? Ini Penjelasan Logisnya!

Dan yang paling banyak ditakuti oleh para perempuan, konsumsi gula berlebihan juga memicu kenaikan berat badan dan obesitas.

Jadi, pastikan kamu mengonsumsi gula dalam jumlah yang sewajarnya saja, ya.

Tak perlu sampai benar-benar membuang semua gula pasir yang ada di rumah dan menggantinya dengan gula diet yang mahal, atau terpaksa mengonsumsi makanan hambar.

Sebisa mungkin, hindari mengonsumsi makanan dan minuman kekinian yang mengandung banyak gula tambahan terlalu sering.

(*)

 

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja