Sederhananya, Mayo Clinic mendefiniskan endometriosis sebagai rasa sakit akibat jaringan pelapis dinding rahim (endometrium) tumbuh dan menumpuk di bagian luar rahim.
Jangan anggap sederhana, sebab jika dibiarkan, endometriosis dikhawatirkan dapat berpengaruh pada kondisi infertilitas.
Lewat Instagram Live bertemakan "Merdeka Nyeri Haid" yang disiarkan di akun Instagram Tabloid Nova, dr. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, dr. Ferry Darmawan, Sp.OG., MIGS. menegaskan bahaya dibalik nyeri haid yang tidak biasa.
Pada acara virtual yang diadakan Rabu (18/08/2021) lalu, dr. Ferry mengajak semua perempuan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami nyeri haid yang tidak wajar atau tak tertahankan.
"Kalau perempuan mengalami nyeri haid, kita harus pastikan apakah nyeri haid ini tidak mengarah ke endometriosis," jelas dr. Ferry.
Baca Juga: Cobalah 3 Pengobatan Rumahan yang Efektif Ini untuk Membantu Meredakan Nyeri Selama Haid
Tambah dr. Ferry, sebanyak 60 persen pasien yang mengalami nyeri haid berkemungkinan mengalami endometriosis dengan derajat penyakit yang berbeda-beda.
Terkadang, rasa nyeri yang dialami tidak selalu berbanding lurus dengan tingkat keparahan endometriosisnya.
Seseorang bisa saja mengalami endometriosis ringan, tapi mengalami rasa nyeri yang sangat hebat, begitu pula sebaliknya.
Untuk itu lah, deteksi endometriosis dengan pemeriksaan ke dokter sangat dibutuhkan, sebab efek jangka panjang endometriosis bisa lebih serius dari pada rasa nyeri saat menstruasi.