Parapuan.co - Kehidupan setelah perempuan menikah bisa jadi lebih berat, sebab berbagai konflik mungkin akan datang.
Kebanyakan orang beranggapan konflik dapat menimbulkan perpecahan, padahal perdebatan dalam rumah tangga dapat menyatukan dan mempererat hubungan dengan pasangan jika masih dalam batas wajar.
Untuk hal itu, dibutuhkan komitmen yang kuat setelah perempuan menikah dengan pasangan agar perdebatan tersebut bisa diselesaikan.
Alih-alih menyalahkan satu sama lain, kita dan pasangan perlu mencari solusi terbaik untuk mempertahankan hubungan pernikahan.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan wanita menikah untuk menghadapi konflik rumah tangga.
Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah, Simak Tips Menghemat Biaya Pernikahan
Melansir dari laman NBC News, salah satu cara untuk menghadapi konflik adalah dengan metode 5-5-5 milik pakar hubungan CrisMarie Campbell dan Susan Clarke.
Metode 5-5-5 sendiri adalah suatu cara untuk mengatasi konflik dengan pasangan yang hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Clarke mengungkapkan bahwa metode 5-5-5 ini begitu sederhana, sebab ketika terjadi konflik maka pasangan akan mengambil 5 menit untuk berbicara sementara yang lain hanya mendengarkan.
Kemudian, keduanya menggunakan lima menit terakhir untuk membicarakannya.
Pada dasarnya, aturan metode 5-5-5 ini bertujuan agar pasangan bisa saling menahan diri, mendengarkan satu sama lain, dan mengungkapkan perasaan dengan cara yang baik.
Selain itu, metode ini mengajak pasangan untuk lebih fokus pada inti masalah tanpa menyasar topik lain di luar konteks masalah utama.
Bagi perempuan menikah yang tidak terbiasa membicarakan konflik dengan cara ini mungkin akan mengalami kesulitan saat memulai.
Oleh karena itu untuk memulainya, Clarke dan Campbell menyarankan untuk membiasakannya dengan hanya tiga menit (3-3-3).
Jika sudah terbiasa, perlahan diubah menjadi 5-5-5 saat pasangan mulai merasa lebih nyaman.
Masih dari sumber yang sama, berikut hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode 5-5-5.
Baca Juga: BKKBN Sebut Perempuan Menikah Harus Memiliki 10 Kesiapan, Apa Saja?
1. Konflik Muncul karena Ada Batasan yang Dilanggar
Konflik menjadi tanda hubungan yang sehat karena hal tersebut menunjukkan pasangan masih memiliki gairah dalam berhubungan.
Jika dalam sebuah hubungan tidak terdapat konflik, indikasinya pasangan menjadi acuh tak acuh atau salah satu telah menyerah pada hubungan tersebut.
Saat pasangan masih memberikan batasan yang ia suka ataupun tidak, maka hal tersebut menunjukkan adanya konflik dan gairah dalam hubungan.
Untuk mengatasi perbedaan tersebut, maka wanita menikah dan pasangannya perlu mengetahui lebih dulu apa yang sebenarnya menjadi akar permasalahan.
Mengetahui akar masalah akan memudahkan pasangan saling memahami inti permasalahan sebelum memulai metode 5-5-5.
2. Posisikan Sebagai 'Aku' Bukan 'Kita'
Dalam 5 menit waktu untuk berbicara, Clarke dan Campell menyarankan untuk mengungkapkan apa dirasakan sendiri.
Sampaikan apa yang menjadi masalah dan pandangan kamu terhadap hal tersebut.
Dalam penyampaian ini, hindari menggunakan kata 'kamu' atau 'kita', sebaiknya gunakan kata 'aku'.
Menggunakan 'aku' bukan berarti kamu egois dan tidak mempertimbangkan pasangan.
Justru, cara ini dilakukan untuk mengatasi masalah perempuan menikah.
Baca Juga: Setelah Perempuan Menikah, Ini Cara Mendapatkan Kartu Nikah Digital
3. Diam dan Dengarkan Saat Pasangan Bicara
Ketika 5 menit waktu untuk pasangan berbicara, pastikan untuk diam dan pahami apa yang ia sampaikan.
Hindari menyela pembicaraan pasangan mengenai pandangannya terhadap suatu masalah.
Mungkin terdengar tidak nyaman dan membuat kamu ingin minta maaf atau menyanggah. Tetapi, kita disarankan untuk menahannya sebentar.
4. Lakukan 5-5-5 dengan Kondisi Fisik dan Mental yang Baik
Dalam menerapkan metode 5-5-5, pastikan wanita menikah dan pasangannya berada dalam kondisi fisik dan mental yang baik.
Hal ini diperlukan karena satu sama lain harus memberikan respon argumen dengan baik.
Entah pasangan akan berteriak-teriak karena kesal atau hanya memendam sembari diam, pastikan untuk memberikan waktu dan ruang untuk mereka tetap tenang.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pembicaraan ini dalam kondisi fisik dan mental yang baik agar penyelesaian konflik lebih efektif.
5. Keefektifan Metode 5-5-5
Campbell dan Clarke mengatakan bahwa untuk membuat hubungan tetap harmonis, pasangan perlu belajar mengelola konflik dan menjaga batasan yang sehat.
Dengan melakukan metode 5-5-5, pasangan akan belajar lebih terbuka dan menemukan kenyamanan satu sama lain.
Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah, Kenali Penyebab Rasa Bosan dalam Hubungan
Tanpa disadari dalam 5 menit kamu bicara, kamu belajar untuk jujur dan menghargai diri sendiri.
Sedangkan, 5 menit mendengarkan pasangan kamu belajar menjadi good listener bagi pasangan.
Di 5 menit terakhir, pasangan belajar untuk selalu mendiskusikan permasalahan bersama dalam waktu singkat.
Demikian hal yang perlu diperhatikan bagi perempuan menikah apabila ingin menerapkan metode 5-5-5 saat menghadapi konflik dengan pasangan.
(*)