"Bila sistem barrier kulit terganggu, kulit akan rentan terhadap kekeringan, pengelupasan berlebihan, kemerahan, rasa terbakar, perih, sensitivitas; yang mana dapat memperburuk kondisi kulit seperti timbulnya jerawat dan dermatitis," jelas dr. Trifena.
Tambahnya, "Kerusakan ini akan membuat kulit lebih sulit untuk mentolerir produk perawatan kulit, khususnya yang mengandung bahan-bahan seperti retinoid atau exfoliator."
4. Stress Care is the True Skincare
Apakah kamu menyadari munculnya jerawat di masa pandemi (maskne) adalah salah satu contoh yang menunjukkan korelasi stres dengan kecantikan kulit kita?
Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh dan ternyata menjadi salah satu indikator tentang apa yang terjadi di dalam tubuh.
"Stres memicu pelepasan hormon yaitu kortisol yang merupakan bahan kimia yang berfungsi merangsang respons fisiologis dalam tubuh kita," ujar dr. Trifena.
"Pelepasan kortisol yang tidak terduga dan berlebihan akan mengganggu hormon lain. Hal inilah yang memicu peningkatan produksi sebum, salah satu penyebab timbulnya jerawat," jelasnya.
Jadi, prinsip dan fakta utamanya ialah perhatian khusus terhadap manajemen stres merupakan perawatan tubuh yang sejati, tidak terkecuali kulit.
Pengaturan jam tidur yang baik serta pemilihan jenis makanan yang sehat menjadi dasar perawatan stress care yang tentunya berdampak positif pada kecantikan dan kesehatan kulit.
Baca Juga: 5 Tren Kecantikan Terbaru yang jadi Skincare Viral di TikTok, Ada Skin Icing!