5. Beauty-tech and Personalized Skincare
Sejak beberapa tahun terakhir, sebagian produk kecantikan dengan brand ternama melengkapi produk mereka dengan alat portable yang dapat meningkatkan efikasi produk yang digunakan.
Kini telah muncul beberapa teknologi inovatif seperti alat analisis kulit yang dapat digunakan saat berbelanja online, yang memudahkan proses berbelanja produk kecantikan secara lebih otomatis tanpa harus berkonsultasi langsung.
Hal ini menjadi dukungan bagi terciptanya personalized skincare, karena pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan perawatan kulit yang berbeda.
6. Hybrid Beauty
Hybrid beauty merupakan proses penggabungan beberapa bahan dan manfaat dalam satu produk kecantikan agar dapat saling melengkapi, sehingga bisa menikmati dua atau lebih manfaat perawatan kulit dalam satu produk saja.
Contohnya seperti alas bedak tetapi mengandung serum pengencang, lip cream yang mengandung antipolutan dan antioksidan.
Produk-produk ini selain mengusung konsep skinimalism, juga sesuai dengan tren saat ini dimana semua orang dituntut aktif dan bergerak cepat serta dapat mengefisiensi waktu.
Baca Juga: Tak Hanya Fisik, Ini Tren Baru Kecantikan yang Dipedulikan Perempuan Lintas Generasi
7. Anti-blue Light Skincare
Penelitian menunjukkan blue light dari perangkat elektronik seperti gadget, laptop, atau komputer yang kerap dipakai sehari-hari dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel kulit, termasuk kematian sel yang dapat mempercepat proses penuaan.
Selain itu, satu penelitian menyebutkan bahwa blue light disinyalir dapat memicu timbulnya perubahan pigmen pada orang yang berkulit gelap.
Produk dengan zat aktif anti-blue light dan antioksidan, vitamin seperti niacinamide dan vitamin C, serta broad spectrum SPF, dapat menjadi produk yang dapat mengurangi efek buruk blue light.
“Produk dengan konsep anti-blue light dapat dihadirkan sebagai serum, mist, dan bentuk lainnya” ujar dr. Trifena.
8. Beauty Care is Networking Care
Beberapa kandungan zat aktif menjadi booming tidak terlepas karena peranan skinfluencer dan networking media seperti Instagram, TikTok, dan Facebook.
“Sebagai contoh, zat yang sudah sejak lama digunakan dalam formulasi skincare seperti niacinamide mendadak jadi primadona berkat diviralkan di media sosial,” tutur dr. Trifena.
Lebih lanjut, dr. Trifena mengatakan bahwa industri kecantikan nyatanya makin berkembang pesat, bahkan tidak hanya berfokus tentang bagaimana menghasilkan produk yang berkualitas, tetapi juga menjaga networking mereka.
Baca Juga: 4 Langkah Mudah Memulai Tren Sustainable Beauty yang Ramah Lingkungan
Tidak heran jika pada tahun ini mungkin akan banyak ditemukan penjualan produk kecantikan yang dikolaborasikan dengan kopi, minuman atau makanan lainnya, atau mungkin produk lain yang rasanya tidak berhubungan langsung dengan produk kecantikan.
Nah, itulah 8 tren kecantikan yang diperkirakan akan terjadi di sepanjang tahun 2022. Dari sekian tren di atas, manakah yang menarik perhatian kamu? (*)