Parapuan.co - Memiliki kualitas tidur yang baik dan waktu tidur yang cukup, sangat menunjang kesehatan.
Namun tak sedikit orang yang seringkali terbangun di tengah malam, bahkan sulit untuk kembali terlelap.
Berdasarkan penelitian terhadap hampir 9.000 orang di Sleep Medicine, memperkirakan sepertiga orang dewasa bangun di malam hari setidaknya tiga kali dalam seminggu.
Sementara lebih dari 40 persen orang dari kelompok itu juga mengalami susah tidur.
Lantas apa yang menyebabkan seseorang sering terbangun tengah malam dan bagaimana cara menghentikannya?
Dengarkan tubuhmu, ini lima alasan umum sering terbangun di tengah malam, seperti dilansir PARAPUAN dari Self.
1. Kondisi kamar
Saat tidur, siklus tubuh akan melalui tahapan tidur yang berbeda mulai dari tahap satu sampai empat, dan rapid-eye movement (REM).
Tahap pertama tidur adalah tahap paling ringan, di mana kita bisa dengan mudah terkejut dan terbangun karena suara di sekitar.
Baca Juga: Catat! 5 Pola Hidup Sehat Ini Bisa Tingkatkan Kesehatan Kulit Tubuh
Selain itu, faktor lain seperti karena lingkungan yang berisik, suhu di kamar yang terlalu panas atau dingin juga bisa mempengaruhi kualitas tidur.
Idealnya jangan memakai lampu yang terlalu terang saat tidur.
Selain itu usahakan juga udara di kamar sejuk dan nyaman, sehingga kamu pun lebih tenang dan nyaman saat tidur.
2. Masalah Kecemasan
Perhatikan kesehatanmu, tidur hingga sering terbangun di malam hari adalah salah satu gejala paling umum dari gangguan kecemasan atau anxiety.
Anxiety membuat seseorang mengalami rasa cemas cukup parah hingga bisa membuat terbangun di malam hari.
Anxiety saat tidur bisa dalam bentuk detak jantung yang berdebar kencang hingga mimpi buruk.
Selain itu ada juga orang yang mengalami serangan panik nokturnal, yakni kondisi panik sesaat yang bisa membangunkan seseorang dari tidurnya.
Jika kamu mengalami masalah ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter yang bisa membantu mengatasi kecemasan atau gangguan yang mendasarinya.
Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Ini 5 Kebiasaan Sebelum Tidur yang Merusak Rambut
3. Rasa Ingin Buang Air Kecil
Nokturia adalah kondisi di mana seseorang sering terbangun untuk buang air kecil, setidaknya satu kali pada malam hari.
Menurut studi di International Neurourology Journal berdasarkan survei pada 856 orang, sekitar 23 persen perempuan dan 29 persen laki-laki mengalami nokturia.
Penyebab nokturia adalah terlalu banyak minum cairan sebelum tidur, infeksi saluran kemih, atau karena kandung kemih yang terlalu aktif.
Selain itu diabetes tipe 1 dan 2 yang tidak diobati juga bisa menjadi faktor seseorang mengalami nokturia.
Jika mengurangi asupan cairan sebelum tidur tidak mengurangi jumlah keinginan buang air kecil di tengah malam, maka coba konsultasikan hal ini ke dokter, ya.
4. Sleep Apnea
Dengarkan tubuhmu, sering tersentak terbangun di tengah malam dan mengalami gangguan napas, mungkin sleep apnea penyebabnya.
Baca Juga: Mengenal Split Night, Ketika Bayi Bangun Tengah Malam dan Tidak Mau Tidur Lagi
Gangguan ini memperlambat dan/atau menghentikan pernapasan selama beberapa saat ketika tidur.
Jika mengalami sleep apnea, otot-otot di tenggorokan terlalu banyak rileks sehingga mempersempit jalan napas dan menurunkan kadar oksigen.
Apabila mengalami central sleep apnea, otak tidak bisa mengirimkan sinyal yang tepat ke otot yang mengendalikan pernapasan.
Hal inilah yang membuat seseorang bisa terbangun di malam hari, karena sleep apnea.
5. Makan Tepat sebelum Tidur
Makan terlalu banyak di waktu yang sangat berdekatan dengan waktu tidur juga bisa membuat seseorang sulit terlelap dan terbangun di malam hari.
Salah satu penyebabnya karena refluks asam, yaitu kondisi ketika asam lambung naik ke tenggorokan dan menyebabkan mulas di malam hari.
Di sisi lain, tidak makan dalam jeda waktu lama sebelum tidur juga bisa menyebabkan insomnia.
Fakta sederhana mengungkap bahwa perut keroncongan dan kram bisa membangunkan tidur di malam hari.
Baca Juga: 3 Kondisi yang Membuat Stress Saat Berada di Kamar Tidur, Apa Saja?
Kelaparan juga bisa mengacaukan gula darah saat tidur, terutama jika seseorang menderita diabetes.
Perut kosong dalam waktu lama bisa memicu hipoglikemia, yaitu ketika gula darah turun terlalu rendah.
Hal ini bisa menyebabkan tidur gelisah bersamaan dengan masalah seperti kelemahan atau gemetar, pusing, hingga kebingungan.
Jika Kawan Puan mengalami beberapa gejala seperti di atas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, ya!
(*)