2. Mengurangi Depresi & Penyalahgunaan Zat
Menurut laporan Health and Human Services, menikah dan tetap menikah mengurangi depresi baik pada pria maupun perempuan.
Temuan ini tidak mengherankan, kata Reis, karena isolasi sosial jelas terkait dengan tingkat depresi yang lebih tinggi. Menariknya, pernikahan juga berkontribusi terhadap penurunan konsumsi minuman keras dan penyalahgunaan narkoba, terutama di kalangan dewasa muda.
3. Menurunkan Tekanan Darah
Pernikahan yang bahagia dan saling mencintai baik untuk tekanan darah. Demikian kesimpulan sebuah studi dalam Annals of Behavioral Medicine. Para peneliti menemukan orang yang menikah dengan bahagia memiliki tekanan darah terbaik, diikuti oleh para lajang. Peserta menikah yang tidak bahagia bernasib paling buruk.
Reis mengatakan studi ini mengilustrasikan aspek penting dari cara pernikahan memengaruhi kesehatan.
"Ini kualitas pernikahan dan bukan fakta pernikahan yang membuat perbedaan," katanya pada WebMD.
Ini mendukung gagasan bahwa hubungan positif lainnya dapat memiliki manfaat serupa. Faktanya, para lajang dengan jaringan sosial yang kuat juga berhasil dalam studi tekanan darah, meski tidak sebaik orang yang menikah dengan bahagia.
Baca Juga: Apa itu Love Archetype? Penjelasan Tentang Cara Orang dalam Mencintai