Dalam hal kecemasan, hubungan yang penuh kasih dan stabil lebih unggul daripada romansa baru.
Para peneliti di State University of New York di Stony Brook menggunakan pemindaian MRI fungsional (fMRI) untuk melihat otak orang yang sedang jatuh cinta.
Mereka membandingkan pasangan baru yang penuh gairah dengan pasangan jangka panjang yang sangat terhubung.
Kedua kelompok menunjukkan aktivasi di bagian otak yang berhubungan dengan cinta yang intens.
“Ini adalah area penghargaan dopamin, area yang sama yang merespons kokain atau memenangkan banyak uang,” kata Arthur Aron, PhD, salah satu penulis studi tersebut.
Tapi ada perbedaan mencolok antara kedua kelompok di bagian otak lainnya.
"Dalam hubungan jangka panjang, kamu juga memiliki aktivasi di area yang terkait dengan ikatan dan lebih sedikit aktivasi di area yang menghasilkan kecemasan," imbuhnya. Studi ini dipresentasikan pada konferensi Society for Neuroscience tahun 2008.
5.Manajemen Stres yang Lebih Baik
Jika cinta membantu orang mengatasi rasa sakit, bagaimana dengan jenis stres lainnya? Aron mengatakan ada bukti hubungan antara dukungan sosial dan manajemen stres.
"Jika kamu sedang menghadapi stressor dan kamu mendapat dukungan dari seseorang yang mencintaimu, kamu dapat mengatasinya dengan lebih baik," kata Aron.
Jika kamu kehilangan pekerjaan, misalnya, akan membantu secara emosional dan finansial jika ada pasangan yang mendukungmu.
Nah, itu dia beberapa manfaat kesehatan memiliki hubungan yang penuh kasih dan saling mencintai.
Kawan Puan bisa merasakan manfaat kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
Baca Juga: Lesti Cabut Laporan Atas Rizky Billar, Ini Risiko Terlalu Mencintai Pasangan
(*)