Anak Sudah Dewasa, Grey Divorce seperti di Doctor Cha Tetap Sisakan Trauma

Arintha Widya - Rabu, 7 Juni 2023
ilustrasi dampak grey divorce seperti di Doctor Cha pada anak yang sudah dewasa
ilustrasi dampak grey divorce seperti di Doctor Cha pada anak yang sudah dewasa Allkpop

Parapuan.co - Kawan Puan, istilah grey divorce rasanya layak diperbincangkan usai drama Korea Doctor Cha berakhir.

Pasalnya, drakor Doctor Cha juga mengangkat mengenai isu grey divorce atau perceraian kelabu.

Grey divorce sendiri merujuk pada perceraian pasangan suami istri yang sudah lebih dari 20 tahun menikah.

Padahal di masa-masa tersebut, pasangan suami istri yang memiliki anak, tentu anak-anaknya sudah menginjak dewasa.

Baik pihak suami maupun istri juga sudah matang usianya, bahkan sudah mendekati masa pensiun.

Namun layaknya perceraian pada umumnya, grey divorce tetap menyisakan trauma bagi anak (meski mereka sudah dewasa) lho, Kawan Puan.

Apa saja dampak dari grey divorce bagi anak? Berikut uraiannya seperti dikutip dari Pure Wow!

Perceraian Kelabu Tetap Traumatis bagi Anak

Dr. Sanam Hafeez, seorang ahli saraf dari Universitas Columbia menjelaskan bahwa dampaknya bisa sangat mengejutkan.

Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini Saat Membicarakan Perceraian dengan Anak

Ini karena anak yang sudah dewasa merasa mereka bisa menangani perceraian orang tua dengan lebih baik dibandingkan jika mereka masih anak-anak.

"Mereka mungkin enggan untuk berbicara dengan teman atau meminta bantuan terapis," terang Dr. Hafeez.

"Bahkan, mereka menyangkal tentang seberapa besar hal itu berpengaruh terhadap kondisi mentalnya," imbuhnya.

Ia juga mengatakan, "Kenyataannya adalah, anak yang sudah dewasa bisa terluka akibat perceraian seperti halnya anak-anak kecil."

Anak Berpikir Memori Indah di Masa Lalu adalah Kebohongan

Dampak lain perceraian di usia lanjut bagi anak yang sudah dewasa adalah mereka bisa berpikir bahwa memori indah yang tercipta di masa lalu merupakan kebohongan belaka.

Hal ini disampaikan oleh Paulette Rigo, seorang divorce coach sekaligus penulis buku Better Divorce Blueprint.

"Suami berusia tujuh puluhan, istri berusia enam puluhan, dan anak-anak berusia tiga puluhan dan empat puluhan," kata Paulette Rigo.

"Anak-anak menganggapnya sangat buruk. Mereka merasa harus memihak dan ada begitu banyak kerahasiaan," tambahnya.

Baca Juga: Si Kecil Mulai Tumbuh Dewasa, Beri Penjelasan Bijak Soal Perceraian

"Mereka membenci orang tua mereka karena tidak berbagi dan menyimpan banyak masalah pernikahan untuk diri mereka sendiri," tutur Rigo lagi.

Konselor Catherine Richardson membenarkan perkataan Paulette Rigo.

Menurut Catherine, perasaan dikhianati dan ditipu adalah reaksi umum dari anak yang sudah dewasa saat menghadapi grey divorce orang tuanya.

"Mereka mungkin merasa tertipu, bertanya-tanya apakah tahun-tahun kenangan indah itu bohong," kata Catherine.

Justru, perceraian kelabu mungkin saja memiliki dampak lebih besar bagi kehidupan seorang anak.

Pasalnya, mereka memiliki memori lebih banyak dan sudah menghabiskan waktu puluhan tahun bersama kedua orang tuanya.

Maka itu tidak heran jika perceraian di masa-masa saat rambut pasangan sudah memutih, dapat lebih menyakitkan bagi anak-anak mereka.

Kiranya, itulah dampak grey divorce bagi anak yang sudah dewasa.

Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan Kawan Puan, ya.

Baca Juga: Dampak Perceraian pada Tiap Usia Anak Bisa Berbeda, Simak Penjelasannya

(*)

Sumber: Pure Wow
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja