Isu Femisida dalam Film Vina: Sebelum 7 Hari
Seorang remaja perempuan berusia 16 tahun ditemukan meninggal bersama dengan sang kekasih, awalnya diduga kecelakaan, namun ternyata mengarah pada pembunuhan.
Pembunuhan pada perempuan bernama Vina yang terjadi di kenyataan pada 2016 silam ini dilakukan oleh geng motor beranggotakan beberapa laki-laki.
Motif pembunuhan sekaligus pemerkosaan Vina oleh laki-laki geng motor ini adalah penolakan cinta, pihak laki-laki tersinggung, sehingga hal tersebut menjadi motif pembunuhannya.
Apa yang terjadi pada Vina sebenarnya adalah femisida, pembunuhan terhadap perempuan karena jenis kelamin atau gendernya oleh laki-laki dengan motif kebencian terhadap perempuan.
Perbedaan femisida dengan pembunuhan lainnya adalah adanya motivasi gender yang diakibatkan oleh budaya patriarki yang sampai saat ini masih melekat erat di masyarakat.
Salah satu motif femisida adalah ketersinggungan maskulinitas, dalam kasus Vina pelaku merasa tersinggung dan terlukai egonya sebagai laki-laki karena ditolak oleh seorang perempuan.
Menurut Siti Aminah Tardi, ketersinggungan maskulinitas ini mempunyai angka tertinggi sebagai motif melakukan femisida. Pemicunya adalah cemburu karena perempuan yang dicintai menolak cintanya.
"Kenapa cemburu bisa jadi motif pembunuh? Karena mengartikan ada kepemilikan perempuan, sehingga ketika perempuan dianggap tidak akan bisa lagi dikuasai atau dimiliki, maka yang dilakukan adalah memastikan yang dimiliki ada di kontrolnya," ucap Siti Aminah Tardi.
Baca Juga: Mengenal Gerakan 4B di Korea Selatan yang Viral di TikTok untuk Lawan Patriarki dan Misogini