Gang rape, atau pemerkosaan berkelompok, merupakan salah satu bentuk kekerasan seksual paling brutal yang secara signifikan merusak martabat dan kesejahteraan manusia, khususnya perempuan.
Chauhan & Garg (2023) menyebut gang rape tidak hanya sekadar kejahatan fisik, tetapi juga psikologis, yang meninggalkan trauma mendalam dan berkepanjangan bagi korban.
Kejahatan ini sering kali dipengaruhi oleh kekuatan sosial, budaya, dan ideologi yang mendukung dominasi laki-laki atau maskulinitas toksik.
Gang Rape dan Kekuasaan Patriarkal
Pemerkosaan berkelompok sering terjadi sebagai upaya untuk menunjukkan kekuasaan dan dominasi atas perempuan.
Maskulinitas beracun (toxic masculinity) merujuk pada pola perilaku yang menekankan dominasi, kekerasan, dan penekanan terhadap kelembutan atau empati.
Gang rape merupakan salah satu ekspresi ekstrem dari maskulinitas beracun ini, di mana para pelaku menganggap bahwa mereka memiliki hak atas tubuh perempuan sebagai bentuk kontrol dan kekuasaan.
Dalam beberapa kasus, pemerkosaan ini bahkan tidak didorong oleh hasrat seksual, tetapi lebih sebagai upaya untuk menegaskan superioritas mereka sebagai laki-laki.
Tekanan Kelompok dan Solidaritas dalam Kejahatan