Mengenali Trauma Bonding dalam Putus-Nyambung Hubungan P Diddy dan Sang Mantan

Arintha Widya - Selasa, 1 Oktober 2024
Trauma bonding dalam hubungan P Diddy dan Cassie yang putus nyambung selama 10 tahun.
Trauma bonding dalam hubungan P Diddy dan Cassie yang putus nyambung selama 10 tahun. Billboard.com

Baca Juga: Lesti Kejora Maafkan Rizky Billar Usai KDRT Mungkin karena Trauma Bonding, Apa Itu?

Siklus trauma bonding mencakup kekerasan yang berulang dengan momen-momen sesekali di mana mereka merasa "dicintai" atau "diselamatkan".

Otak seseorang bisa saja melekat pada pengalaman positif dari perasaan lega dan aman tersebut, dan berusaha mencapainya kembali selama siklus kekerasan berikutnya.

Tujuh Tahap dalam Siklus Trauma Bonding

1. Love bombing, yaitu ketika pelaku kekerasan memborbardir korban dengan cinta dan kasih sayang.

2. Mendapatkan kepercayaan dari korban.

3. Mulai mengkritik korban.

4. Memanipulasi.

5. Penyerahan diri, ketika korban merasa pasrah.

6. Kesedihan.

Baca Juga: KDRT Lesti Kejora Mungkin Terkait dengan Sindrom Stockholm, Apa Itu?

7. Repitisi atau pengulangan.

Cara Mengakhiri Trauma Bonding

Lantas, bagaimana mengakhiri trauma bonding dan sembuh dari hubungan yang toksik, termasuk bisa meninggalkan pasangan yang melakukan kekerasan?

Trauma bonding dapat merusak kesehatan mental, emosional, dan fisik seseorang secara signifikan.

Siklus penguatan positif dan negatif yang intermiten membuat individu sangat sulit untuk melepaskan diri dari hubungan.

Oleh karena itu, penyembuhan dari trauma bonding memerlukan pendekatan intervensi yang komprehensif dari ahli, psikolog, terapis, atau profesional lain di bidangnya.

Ahli terapi dapat mengedukasi pasien tentang bagaimana trauma bonding terbentuk dan dipertahankan, serta membantu pasien menetapkan rencana keselamatan, membangun kemandirian, menetapkan batasan yang tegas, dan meningkatkan otonomi mereka sehingga bisa sembuh secara perlahan.

Apabila Kawan Puan merasa sedang menjalani trauma bonding? Jika iya, segeralah temui ahli, hubungi keluargamu, dan mulai jaga jarak dari pasangan.

Baca Juga: Korban KDRT Tidak Bisa Meninggalkan Pelaku? Bisa Jadi Alami Stockholm Syndrome

(*)

Sumber: Kompas.com,Psychology Today
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Stylish Tanpa Ribet, Ini Tips Gaya Santai untuk CFD-an Akhir Pekan