Perbedaan Reversal dan Refund dalam Transaksi Bisnis, Pelaku Usaha Wajib Tahu

Arintha Widya - Selasa, 29 Oktober 2024
Perbedaan reversal dan refund dalam transaksi bisnis.
Perbedaan reversal dan refund dalam transaksi bisnis. Dilok Klaisataporn

Baca Juga: Jalankan Ide Usaha sebagai Reseller, Begini Strategi agar Tidak Rugi

2. Pengaruh pada Reputasi

Tingginya tingkat refund bisa mengindikasikan masalah pada kualitas produk atau layanan, yang bisa merusak kepercayaan pelanggan dan mempengaruhi citra perusahaan di mata publik.

3. Potensi Penyalahgunaan

Ada risiko beberapa pelanggan yang tidak bijak memanfaatkan kebijakan refund, seperti meminta refund setelah menggunakan produk atau menikmati layanan.

4. Biaya Operasional

Proses refund memerlukan waktu dan sumber daya, terutama jika jumlahnya tinggi, sehingga bisa menambah beban operasional bisnis.

Mana yang Lebih Berbahaya bagi Bisnis: Refund atau Reversal?

Meski sama-sama berdampak negatif, refund dan reversal berpotensi merugikan jenis bisnis yang berbeda. Berikut rinciannya:

- Refund lebih berbahaya bagi bisnis yang memiliki produk fisik, seperti barang yang harus diproduksi, dikirim, dan dikelola.

Pengembalian dana yang berulang kali bisa merusak margin keuntungan serta menunjukkan adanya masalah kualitas.

- Reversal lebih merugikan bagi bisnis yang berfokus pada layanan digital atau transaksi online.

Risiko penipuan atau kegagalan sistem pembayaran bisa merusak kepercayaan pelanggan pada keamanan transaksi di platform tersebut.

Baca Juga: 3 Tantangan Transaksi Pakai QRIS yang Bikin Was-was Pelaku Ide Usaha

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

7 Penyanyi Ini Memeriahkan Konser Lost In Harmony Isyana Sarasvati