Baca Juga: Jalankan Ide Usaha sebagai Reseller, Begini Strategi agar Tidak Rugi
2. Pengaruh pada Reputasi
Tingginya tingkat refund bisa mengindikasikan masalah pada kualitas produk atau layanan, yang bisa merusak kepercayaan pelanggan dan mempengaruhi citra perusahaan di mata publik.
3. Potensi Penyalahgunaan
Ada risiko beberapa pelanggan yang tidak bijak memanfaatkan kebijakan refund, seperti meminta refund setelah menggunakan produk atau menikmati layanan.
4. Biaya Operasional
Proses refund memerlukan waktu dan sumber daya, terutama jika jumlahnya tinggi, sehingga bisa menambah beban operasional bisnis.
Mana yang Lebih Berbahaya bagi Bisnis: Refund atau Reversal?
Meski sama-sama berdampak negatif, refund dan reversal berpotensi merugikan jenis bisnis yang berbeda. Berikut rinciannya:
- Refund lebih berbahaya bagi bisnis yang memiliki produk fisik, seperti barang yang harus diproduksi, dikirim, dan dikelola.
Pengembalian dana yang berulang kali bisa merusak margin keuntungan serta menunjukkan adanya masalah kualitas.
- Reversal lebih merugikan bagi bisnis yang berfokus pada layanan digital atau transaksi online.
Risiko penipuan atau kegagalan sistem pembayaran bisa merusak kepercayaan pelanggan pada keamanan transaksi di platform tersebut.
Baca Juga: 3 Tantangan Transaksi Pakai QRIS yang Bikin Was-was Pelaku Ide Usaha
(*)