Jadi Penyebab Balita Terbangun di Malam Hari, Ini Beda Nightmare dan Night Terror

Arintha Widya - Senin, 4 November 2024
Sama-sama gangguan tidur pada balita, ini bedanya nightmare dan night terror.
Sama-sama gangguan tidur pada balita, ini bedanya nightmare dan night terror. nicoletaionescu

Parapuan.co - Kawan Puan, adakalanya anak balita terbangun saat tidur di malam hari.

Ada dua kemungkinan balita terbangun di malam hari, yaitu karena mimpi buruk alias nightmare atau night terror.

Mimpi buruk dan night terror (teror malam) sendiri merupakan dua jenis gangguan tidur yang sering terjadi pada balita.

Namun, pakar parenting Sharon Mazel menjelaskan bahwa keduanya memiliki karakteristik dan cara penanganan yang berbeda.

Dengan memahami perbedaan antara nightmare dan night terror, kamu bisa menangani gangguan tidur pada si kecil anak dengan tepat.

Apa saja bedanya? Simak informasinya seperti dikutip dari laman Instagram Sharon Mazel di bawah ini!

Mimpi Buruk (Nightmare)

Mimpi buruk adalah mimpi yang menimbulkan rasa takut atau tidak nyaman pada anak balita.

Anak biasanya terbangun dengan perasaan panik atau menangis setelah mengalami mimpi buruk, dan hal ini biasanya terjadi pada paruh kedua malam.

Baca Juga: Mendapati Anak Tidur Mendengkur? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Setelah terbangun, anak akan mengingat beberapa aspek dari mimpi tersebut dan merasa cemas atau takut.

Cara Menangani Mimpi Buruk:

1. Berikan validasi dan dukungan dengan mengatakan sesuatu seperti, "Ibu tahu itu terasa menakutkan. Ibu ada di sini, kamu aman."

2. Bantu Anak untuk Tenang Kembali: Setelah memberikan memvalidasi perasaan anak, ajak untuk kembali tidur dengan suasana tenang dan nyaman.

Mimpi buruk umumnya berlangsung singkat, dan anak dapat segera kembali tidur setelah mendapat dukungan dan rasa aman dari orang tua.

Teror Malam (Night Terror)

Teror malam merujuk pada kondisi di mana anak tampak ketakutan secara tiba-tiba dan terbangun.

Hal ini ditunjukkan dengan perilaku seperti berteriak, menangis, atau bahkan berkeringat deras dan detak jantung yang cepat.

Pada saat seperti ini, anak mungkin terlihat bingung, tidak sepenuhnya sadar, atau matanya tampak kosong.

Baca Juga: Balita Terbangun dari Tidur di Malam Hari, 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya

Teror malam biasanya terjadi pada awal tidur, sekitar 1-2 jam setelah anak tidur, dan bisa berlangsung selama 10 hingga 30 menit.

Cara Menangani Teror Malam:

1. Jangan Membangunkan Anak: Usahakan untuk tidak membangunkan anak saat mengalami teror malam, karena bisa membuatnya semakin bingung.

2. Berikan Kepastian: Meski anak tidak sepenuhnya sadar, ucapkan hal-hal menenangkan seperti, "Ibu di sini, Nak. Kamu aman."

3. Biarkan Berlalu: Teror malam biasanya akan hilang dengan sendirinya, dan anak akan kembali tidur.

Tidak seperti mimpi buruk, anak biasanya tidak ingat apa yang terjadi selama teror malam, sehingga tidak memerlukan penjelasan di pagi harinya.

Pada dasarnya mimpi buruk dan teror malam adalah dua kondisi yang berbeda namun sama-sama bisa mengganggu tidur anak.

Mimpi buruk membuat anak terbangun dengan ketakutan, sementara teror malam terjadi saat anak masih dalam tidur nyenyak, sehingga biasanya tidak mengingat kejadian tersebut.

Mengetahui cara menanganinya dapat membantu orang tua memberikan rasa aman bagi anak dan menjaga kualitas tidur anak dengan lebih baik.

Baca Juga: Tips Menerapkan Waktu Tidur yang Teratur pada Anak, Harus Konsisten

(*)

Sumber: Instagram
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Stylish Tanpa Ribet, Ini Tips Gaya Santai untuk CFD-an Akhir Pekan