Seiring berjalannya waktu, norma patriarki ini menyebar luas dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan mulai dari pekerjaan, pendidikan, hingga kehidupan pribadi.
Namun, pengaruh norma ini tidak hanya merugikan perempuan, laki-laki pun tak luput dari dampaknya.
Laki-laki sering kali dihadapkan pada ekspektasi sosial yang mengharuskan mereka untuk selalu menunjukkan kekuatan dan ketangguhan, serta menahan emosi mereka.
Hal ini menyebabkan banyak laki-laki merasa tertekan untuk memenuhi standar yang tidak realistis ini, sehingga mereka tidak dapat mengekspresikan perasaan atau kebutuhan emosional mereka dengan bebas.
Tekanan sosial ini mengarah pada berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan bahkan masalah fisik yang serius.
Faktanya, lebih cenderung mengalami stres dan masalah psikologis yang mengarah pada tingginya angka bunuh diri di kalangan laki-laki dibandingkan perempuan.
Norma patriarki juga membatasi peran laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak.
Laki-laki sering kali dipandang tidak sesuai atau "kurang maskulin" jika terlibat dalam pekerjaan rumah tangga atau berbagi tugas pengasuhan anak.
Baca Juga: Mengapa Perempuan Sekarang Tak Lagi Bergantung pada Pasangan?