Gerakan ini mendorong laki-laki untuk menantang norma-norma sosial yang menempatkan mereka pada posisi dominan, serta untuk menghargai dan menghormati perempuan dalam segala hal.
Dengan menjadi sekutu dalam gerakan ini, laki-laki tidak hanya membantu perempuan untuk mendapatkan hak-hak mereka, tetapi juga membantu diri mereka sendiri untuk hidup lebih bebas dan lebih sehat.
Mendukung Perubahan: Peran Laki-Laki dalam Mewujudkan Kesetaraan
Laki-laki dapat memainkan peran besar dalam mendukung perubahan sosial dan membongkar norma-norma patriarki yang merugikan.
Di rumah, laki-laki bisa mulai dengan berbagi tugas rumah tangga dan pengasuhan anak secara adil, tanpa merasa terjebak dalam anggapan bahwa hanya perempuan yang harus melakukannya.
Di tempat kerja, mereka dapat mendukung kebijakan yang inklusif gender dan menantang diskriminasi berbasis gender.
Laki-laki juga dapat secara aktif menanggapi perilaku seksis atau misoginis yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan tidak takut untuk menyuarakan ketidaksetujuan terhadap ketidakadilan gender.
Selain itu, laki-laki juga bisa mempromosikan pandangan yang lebih sehat tentang maskulinitas.
Maskulinitas yang sehat bukanlah maskulinitas yang keras, dominan, atau penuh kekuasaan, melainkan maskulinitas yang mengutamakan empati, perhatian, dan keberanian untuk menunjukkan kerentanan.
Baca Juga: Ini Pentingnya Kepemimpinan Perempuan dalam Keberlanjutan Ekonomi Lintas Sektor
Dengan merangkul kerentanan dan menghargai emosi, laki-laki dapat menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan mendukung bagi semua orang, tanpa terikat oleh ekspektasi sosial yang membatasi mereka.
Ini adalah langkah penting menuju kesetaraan, karena dengan menantang norma patriarki yang ada, laki-laki dapat memperkaya kehidupan mereka dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
Mengapa Semua Ini Menguntungkan bagi Laki-Laki?
Sebagai sekutu perempuan, laki-laki tidak hanya memberikan dampak positif bagi perempuan, tetapi juga mendapatkan manfaat besar bagi diri mereka sendiri.
Dengan menghapuskan norma-norma patriarki yang mengekang, laki-laki dapat memiliki kebebasan lebih untuk mengeksplorasi potensi diri mereka, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Mereka juga dapat menikmati hubungan yang lebih sehat, egaliter, dan penuh kasih sayang, baik dengan pasangan, keluarga, maupun teman-teman mereka.
Kesetaraan gender membuka jalan bagi dunia yang lebih adil dan lebih sehat, di mana semua orang dapat menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri tanpa terbelenggu oleh ekspektasi sosial yang tidak realistis.
Laki-laki yang menjadi sekutu dalam perjuangan ini tidak hanya membantu mengurangi ketidaksetaraan gender, tetapi juga menciptakan dunia yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan generasi mendatang.
(*)
Ken Devina