Baca Juga: Apa yang Sebaiknya Orang Tua Lakukan saat Anak Dimarahi Orang Lain? Ini Cara Menghadapinya
Bayangkan jika pasanganmu marah dan berteriak padamu, dan bayangkan mereka jauh lebih besar darimu.
Kamu sepenuhnya bergantung pada mereka untuk kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan perlindungan. Mereka adalah sumber utama cinta dan rasa percaya diri, dan kamu tidak memiliki tempat lain untuk berpegang.
Perasaanmu tentu akan semakin intens. Itulah yang dirasakan anak ketika kamu memarahi mereka, yang menjadi pengalaman sangat menakutkan bagi mereka.
Kemarahan, baik itu berupa teriakan atau kekerasan fisik seperti memukul, dapat menyebabkan dampak negatif jangka panjang pada anak, mulai dari penurunan IQ hingga gangguan hubungan sosial dan kecenderungan pada penyalahgunaan zat.
Anak yang sering mengalami kemarahan orang tua, terutama kekerasan fisik, mungkin akan mengembangkan pertahanan terhadap perasaan tersebut, yang bisa membuat mereka lebih rentan terhadap pengaruh teman sebaya.
Cara Mengatasi Kemarahan agar Tidak Melampiaskan Pada Anak
Laura Markham, Ph.D., penulis buku "Peaceful Parent, Happy Kids: How To Stop Yelling and Start Connecting" berbagi cara mengatasi kemarahan, antara lain:
1. Tentukan batasan sejak awal untuk menghindari frustrasi. Ketika anak berperilaku mengganggu, intervensi secara positif untuk mencegah perilaku tersebut berkembang.
2. Penting untuk menenangkan diri saat marah. Teknik seperti pernapasan dalam dapat membantu menenangkan emosi dan membuatmu lebih rasional dalam bertindak.