Parapuan.co - Sulit tidur atau insomnia menjadi masalah yang banyak dirasakan oleh kebanyakan orang di masa pandemi. Apakah Kawan Puan salah satunya?
Rupanya, sebuah studi menunjukkan selama masa pandemi corona ini, jumlah orang yang mengalami insomnia meningkat.
Bahkan di China, hampir 70 persen orang yang berusia 18-39 tahun mengalami insomnia dan kurang tidur selama masa pandemi covid-19.
Sayangnya, mengutip Kompas.com, perempuan disebut memiliki kecenderungan lebih tinggi mengalami insomnia di masa pandemi.
Baca Juga: Sering Sulit Tidur? Ini 7 Cara Ampuh Bikin Cepat Tidur di Malam Hari
Salah satu yang memengaruhinya ialah kecemasan. Padahal, jika kurang tidur, kita akan mengalami penurunan konsentrasi.
Tak hanya itu, bukan rahasia lagi bahwa permasalahan sulit tidur atau insomnia ini berdampak pada kesehatan tubuh kita.
Melansir dari Hello Giggles, insomnia tidak hanya mengganggu kebiasaan tidur Kawan Puan, tetapi juga mempengaruhi pikiran dan tubuh.
"Akibat dari kurang tidur yang paling banyak ditemukan adalah perubahan suasana hati, keluhan kognitif, dan gangguan kinerja," terang psikolog tidur, Sarah Silverman, Psy.D.
Selain itu, tubuh yang kekurang waktu tidur akan mengalami penurunan fungsi imun dan fungsi metabolisme serta glukosa darah.
Tidak hanya itu, masalah tidur ini pun dapat meningkat risiko terkena penyakit seperti stroke, diabetes, dan penyakit jantung.
Baca Juga: Gejala Kita Alami Kecemasan: Mulai dari Susah Tidur Sampai Mual
Bahkan, di masa pandemi corona ini, insomnia dapat meningkatkan risiko terjangkit virus covid-19 karena sistem imun yang menurun akibat kurang tidur.
Selain berdampak pada kondisi kesehatan fisik Kawan Puan, Insomnia juga akan memengaruhi kondisi kesehatan mental.
Jika Kawan Puan kerap merasa mudah tersinggung, kesulitan untuk fokus, atau melakukan kesalahan di tempat kerja, hal ini dapat dikaitkan dengan kebiasaan kurang tidur.
Gangguan tidur ini juga berpengaruh pada emosi. Ketika kamu kurang tidur, maka bagian otak yang bernama amygdala akan mengalami peningkatan kerja sebanyak 60 persen.
Bagian otak itu berkaitan dengan aspek emosional seseorang. Alhasil, insomnia pun akan mempengaruhi kemampuan otak dalam mengendalikan emosi.
Selain kesehatan tubuh dari aspek fisik dan mental, rupanya fungsi kognitif pada otak juga mendapatkan imbas dari kurang tidur.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Letakkan Irisan Bawang Merah di Sudut Kamar Sebelum Tidur, Ini Sederet Manfaatnya
Salah satu imbasnya ialah membuat Kawan Puan menjadi sulit untuk berkonsentrasi dan membuat otak terasa lelah hingga kesulitan untuk mampu berpikir dengan baik.
Akan tetapi, asisten profesor Universitas Pennsylvania, Jennifer R. Goldschmied, Ph.D., menyebut hubungan antara tidur dan kesehatan mental ini begitu "rumit".
Menurutnya, meskipun gangguan tidur seperti insomnia ini mempengaruhi suasana hati, namun insomnia sendiri juga disebabkan oleh gangguan psikologis tertentu. (*)