Parapuan.co - Sadarkah kamu, kalau tanpa disadari kita juga masih sering melakukan body shaming terhadap diri sendiri?
Yup, body shaming terhadap diri sendiri masih sering dilakukan oleh sebagian dari kita.
Contohnya sederhana, menganggap kalau kita ini jelek, gendut, terlalu kurus, terlalu hitam, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Rinni Wulandari Kurangi Ambisi Bermusik Demi Waktu Bersama Anak
Perilaku body shaming terhadap diri sendiri inilah yang akhirnya membuat Kawan Puan jadi kurang percaya diri.
Akhirnya, ribuan cara bisa dilakukan untuk bisa dianggap sempurna baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Nah, sah saja bila kamu merasa seperti demikian, tapi alangkah lebih baik bila kita mengubah body shaming ini menjadi body positivity.
Soalnya begini, melansir Tabloid Nova edisi 1593, Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si psikolog di Universitas Indonesia, mengungkapkan kalau body shaming terhadap diri sendiri sama halnya kita tidak menghargai diri sendiri.
Nah, kalau sudah begitu, bagaimana orang lain bisa menghargai diri kita ya?
Maka dari itu, Anna menyarankan kita untuk mengubah sudut pandang tentang tubuh kita menjadi lebih positif.
Enggak perlu langsung berubah secara drastis, kok. Kita bisa lakukan ini secara pelahan-lahan saja.
Baca Juga: Ini Pentingnya Mengajarkan Body Positivity ke Anak Sejak Dini
“Mulai dengan menerima kekurangan dan kelebihan tubuh sendiri, jadi tahu apa saja jelek dan
bagusnya kita. Dari situ, kita bisa menilai apa saja hal-hal terbaik untuk tubuh. Lalu mulailah memuji diri sendiri,” ujar Anna.
Dengan menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri, kita juga otomatis sudah bisa berdamai dengan diri kita sendiri lho.
Nah, agar Kawan Puan bisa mengusai body positivity terhadap diri sendiri. Berikut langkah mudah yang bisa dicoba.
Setiap bangun tidur
Saat bangun di pagi hari, usahakan hindari terlebih dahulu memegang gawai.
Pergilah ke cermin dan mulailah berkaca. Perhatikan setiap kekurangan dan kelebihan tubuhmu.
Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Baca Juga: Tak Selalu Buruk, Ini Hal-Hal Positif Ketika Selera Musik Anda dan Pasangan Berbeda
Mulai nilailah kembali diri kita. Jadikan setiap kekurangan tubuhmu sebagai cerminan kalau kita memang manusia yang tidak sempurna.
Misalnya begini, kita tahu tubuh kita gemuk, tapi kita menerima tubuh ini seutuhnya. Bisa dimulai dengan berucap, “Enggak apa-apa aku gemuk, yang penting aku sehat.”
Lakukanlah dengan rutin sampai Kawan Puan sudah bisa percaya dengan diri kamu sendiri.
Pilihlah Lingkungan
Sudah bukan saatnya lagi kita bisa berteman dengan siapa saja. Kalau teman kita memberi pengaruh negatif, apa perlu diteruskan?
Yup, menurut Anna, memilih lingkungan juga bisa membantu kita untuk lebih percaya diri.
Bisa dimulai dengan bergabung dengan lingkungan yang bisa melihat kelebihan dalam diri kita, dan mau mendukung kita untuk jadi lebih positif.
Baca Juga: Rindu Pacaran dengan Suami? Cobain 3 Kegiatan Romantis Ini Yuk
Hindarilah lingkungan yang tak pernah menganggap kita berharga. Begitu juga ketika kita memilih sosok inspirator.
“Misalnya, ada seseorang yang gila nge-gym sampai berlebihan. Itu menurutku bukan orang yang tepat dimintai nasihat,” jelas Anna.
Sebab, penggila gym, belum tentu lho, dia menghargai diri sendiri.
Karena, bisa jadi, orang tersebut sudah terobsesi dengan tubuh ideal sehingga sering kali berlebihan dalam melakukan olahraga.
Pelihara sudut pandang positif
Saat sudah punya sudut pandang positif terhadap tubuh Kawan Puan, lebih baik mulai pelihara dengan baik.
Sebab, sering kali kita lupa untuk memelihara tubuh dengan baik.
Misalnya, kita sedang stres dengan pekerjaan, lalu tanpa disadari itu memberikan efek terhadap pola makan kita, sehingga berat badan pun bisa naik.
“Tapi, dia tahu jika itu adalah dampak ketika stres. Biasanya jika sudah tahu tubuhnya seperti
Baca Juga: Wajan Teflon VS Wajan Keramik: Perbedaan dan Cara Perawatan yang Tepat
apa, dia akan memulai kembali menjaga pola hidup sehat untuk menjaga body image agar lebih positif kembali,” tambah Anna.
Kalau sudah begini, kita pun akan bisa lebih bahagia dalam menjalani hidup. Yuk, cobalah mengubah sudut pandang tubuhmu dari sekarang.(*)