Parapuan.co - Setiap orang tentu memiliki masa kecil yang berbeda-beda, begitu juga dengan Kawan Puan.
Sebagian dari Kawan Puan mungkin memiliki pengalaman berat di masa kecilnya, kemudian setelah dewasa luka itu masih kerap menjadi bayang-bayang yang kurang mengenakkan.
Kondisi tersebut terjadi karena adanya inner child dalam diri kamu yang terluka membutuhkan perhatian lebih.
Namun sayangnya, sebagian dari kita kerap menyepelekan hal tersebut.
Baca Juga: Inner Child yang Terluka Pengaruhi Hubungan dengan Pasangan, Ini 3 Tandanya
Padahal luka yang tak kunjung usai tersebut berdampak pada kehidupan di usia dewasa, khususnya pada kondisi mental lho.
Lantas bagaimana cara mengatasinya?
Sebelum itu, mengutip dari laman Healthline, inner child adalah representasi langsung dari diri kita pada tahun awal-awal kehidupan.
Hal ini berarti inner child merupakan sosok anak kecil yang ada di dalam diri kita.
Baca Juga: Ini 4 Posisi Terbaik Saat Bercinta dengan Pasangan di Kamar Mandi
Melansir dari laman Healthline, kesadaran kita akan adanya inner child dapat membantu kita untuk mengingat masa-masa menyenangkan menurut Dr. Diana Raab, penulis dan psikolog.
Namun kembali lagi, tidak semua orang merasakan kehidupan masa kecil yang menyenangkan.
Sebagian dari Kawan Puan mungkin memiliki trauma disebabkan masa lalu yang menyakitkan, sehingga membuat inner child kamu terluka dan membutuhkan perhatian.
Tak sedikit dari kamu yang memiliki inner child yang terluka memilih untuk menguburnya.
Baca Juga: Ajarkan Body Positivity Pada Anak, Gemuk Bukanlah Sebuah Kegagalan!
Padahal rasa sakit yang terkubur itu tidak serta merta hilang begitu saja, ia bisa kembali muncul di masa dewasa.
Melansir dari laman Heathline, mungkin enam cara ini bisa menjadi titik awal untuk kamu menyembuhkan inner child.
1. Sadar dengan adanya inner child
Untuk menyelesaikan suatu masalah, tentu harus menyadari adanya pokok permasalahan.
Sama halnya dengan inner child, untuk menyembuhkan, Kamu harus menyadari adanya inner child dalam diri kamu.
Baca Juga: Sedih Tak Bisa Pakai Lipstik, Ini Tips Rawat Bibir Kering Agar Lebih Sehat dan Tidak Pecah-pecah
Proses menyadari ini termasuk dengan kamu mau mengenali dan menerima hal-hal yang menyakitimu di masa kecil.
Mencoba mengungkapkan rasa sakitnya bisa membantu Kamu untuk memahami dampak dari rasa sakit itu.
2. Dengar yang disampaikan inner child
Setelah Kamu mau mengenali dan menerima, giliran inner child yang menyampaikan perasaannya.
"Perasaan ini sering muncul dalam situasi yang mendorong emosi kuat, rasa tidak nyaman, dan luka lama," jelas Kim Egel, seorang terapis di California.
Baca Juga: 8 Tanda Tubuh Kekurangan Asupan Makanan, Salah Satunya Rambut Rontok
Mungkin kamu akan menemukan perasaan seperti kemarahan, penolakan, insecure, rasa bersalah, malu, dan kegelisahan.
Jika kamu mengilas balik ke masa kecil, kamu akan menyadari situasi serupa dalam kehidupan di masa dewasa yang memicu respon serupa.
3. Menulis untuk inner child
Kegiatan menulis bisa menjadi salah satu cara terbaik untuk melampiaskan apa yang kamu rasakan.
Tulislah tentang kenangan masa lalu dari sudut pandang orang dewasa, yakni memberikan wawasan atau penjelasan untuk keadaan sulit yang sulit kamu pahami saat itu.
Baca Juga: 3 Hari Lagi, Yuk Rayakan Hari Perempuan Internasional dengan Posting Foto Bareng!
Selain itu, menulis ini juga dapat memberikan kamu kesempatan untuk menyampaikan pesan kepastian dan kenyamanan.
4. Melakukan meditasi
Kegiatan meditasi memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, baik fisik maupun mental, beberapa di antaranya juga berhubungan dengan inner child.
Dengan melakukan meditasi, kamu dapat meningkatkan kesadaran diri untuk lebih memerhatikan perasaan yang muncul setiap harinya.
Baca Juga: Hari Perempuan Internasional 2021: Yuk, Ajak Teman Laki-Laki Kamu untuk Ikutan Choose To Challenge
Selain itu, meditasi juga membuat kamu nyaman dengan emosi yang terkadang tidak kamu inginkan.
Terlebih, di masa kecil anak-anak sering mengalami kesulitan untuk mengekspresikan yang ia rasakan.
Bisa jadi anak-anak memilih untuk memendamnya untuk menghindari hukuman atau mendapatkan pujian.
Tak hanya itu, dengan meditasi kamu dapat melatih diri untuk mengakui perasaan apapun yang muncul dalam diri.
Baca Juga: Inner Child yang Terluka Pengaruhi Hubungan dengan Pasangan, Ini 3 Tandanya
Kalau Kawan Puan terbiasa menerima emosi yang dirasakan, maka akan lebih bagi kamu menyampaikannya.
Hal ini akan membantu inner child untuk merasa tidak apa-apa memiliki emosi apapun itu dan menyampaikannya.
5. Melakukan hal yang menyenangkan
Kalau masa kecil kamu tidak ada pengalaman yang menyenangkan, coba untuk meluangkan waktu untuk bersenang-senang.
Baca Juga: Ingin Punya Kulit Glowing? Simak Yuk, Tips dan Triknya di Sini!
Hal ini juga dapat membantu menyembuhkan rasa sakit di masa lalu karena kehilangan momen menggembirakan di masa kecil.
Apapun yang Kawan Puan lakukan, sempatkan waktu untuk bisa bersenang-senang, karena hal ini bisa membantu menghidupkan kembali emosi positif dalam diri.
6. Konsultasi ke profesional
Trauma masa lalu memang bisa memicu stres, tapi Kawan Puan tidak boleh putus asa.
Baca Juga: Pernah Abai, Raline Shah Kini Sadar Pentingnya Kesehatan Mental untuk Hadapi Masalah Hidup
Kamu bisa konsultasi dengan terapis atau mereka yang profesional dalam bidang kesehatan mental.
Kehadiran profesional ini dapat membantu mencari jalan terbaik untuk mengatasi luka pada inner child-mu.
Terapis akan berusaha memberikan ruang aman untuk memulai gejolak emosi dan mempelajari strategi terbaik guna menyembuhkan inner child.
Umumnya, terapis akan memulainya dengan menggali cerita masa kecil untuk menemukan dampaknya di kehidupan dewasa.
(*)