3. Kurangnya kendali
Dulu sebelum pandemi, rasanya mengendalikan diri terhadap emosi yang kita alami. Tapi, sejak adanya Covid-19, rasanya sulit sekali mengendalikan diri sendiri ya.
Nah, menurut Holly Schiff, PsyD, psikolog klinis, ini memang wajar terjadi. Tapi, kurangnya pengendalian diri ini rupanya bisa berpengaruh pada relasi kita dengan keluarga.
Oleh sebab itu, Holly menyarankan untuk kita mulai menyadari emosi yang ada dalam diri kita sehingga bisa mengendalikan diri.
“Jadwalkan olahraga, makan teratur, dan tidur yang sehat. Saat menghadapi peristiwa yang menakutkan dan sebagian besar di luar kendali, penting untuk menyadari apa yang dapat kamu kendalikan,” ujarnya.
Baca Juga: Refleksi Diri Raline Shah di Hari Ulang Tahunnya: Saya Sadar Saya Bahagia
4. Kesedihan
Kesedihan juga merundung hari-hari kita selama pandemi Covid-19. Kian hari, ada saja kita mendapat kabar duka dari teman, keluarga, bahkan kerabat yang selama ini kita kenal.
Tak heran, bila kecemasan, ketakutan, dan depresi yang kita alami, akhirnya berubah menjadi kesedihan.
“Saya mencatat bahwa gangguan kecemasan ini bisa memberikan rasa berlebih para kesedihan, keputusasaan, dan marah,” ujar Carrie Mead.
Maka dari itu, Kahina A. Louis, PsyD, sebagai terapis menyarankan agar kamu tidak menahan emosi yang kamu rasakan.
"Menyalahkan diri sendiri karena merasa sedih ketika 'itu bisa menjadi jauh lebih buruk' hanya memperburuk pengalaman dengan memperkenalkan perasaan bersalah atau malu,"ujarnya.
Bila kamu kehilangan orang tersayang, ketahuilah kalau butuh waktu lama untuk kamu menerima keadaan. Sehingga, bersabarlah dengan dirimu sebisa mungkin.
Terkadang bicara tentang kematian dengan keluarga dan teman juga bisa membantumu, kok.