Menjelang Puasa 2021, Ini 13 Imbau Hadapi Ramadan Saat Pandemi, Termasuk Soal Vaksin dan Buka Bersama

Parapuan.co - Puasa tinggal sekitar dua minggu lagi dan umat Muslim sedunia akan kembali menjalani bulan suci Ramadan di tengah pandemi COVID-19.

Adapun ibadah puasa 2021 diperkirakan akan mulai pada 13 April.

Menyikapi hal ini, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerbitkan surat edaran yang memuat soal tuntunan ibadah bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.

Melansir dari Kompas.com, surat edaran bernomor 03/EDR/I.0/E/2021 tersebut berisikan 13 poin yang menyangkut berpuasa kala pandemi, Kawan Puan.

"Tuntunan tersebut hendaknya dapat dilaksanakan dan dapat menjadi panduan bagi umat Islam pada umumnya dan warga Muhammadiyah pada khususnya," ucap Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/3/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

Untuk lebih lengkapnya, mari simak ke-13 poin tersebut!

1. Puasa Ramadan wajib dilakukan oleh semua orang Islam kecuali orang yang sedang sakit dan kondisi kekebalan tubuhnya tidak baik.

Selain itu, individu yang terkonfirmasi positif mengidap COVID-19, baik bergejala maupun tidak bergejala (Orang Tanpa Gejala, OTG), termasuk dalam kelompok orang yang sakit.

2. Demi menjaga kekebalan tubuh dan untuk berjaga-jaga agar tidak tertular virus COVID-19, para tenaga kesehatan dapat meninggalkan puasa Ramadan.

Namun ini dengan syarat bahwa mereka menggantinya setelah Ramadan.

3. Vaksinasi boleh dilakukan saat tengah berpuasa dan tidak akan membatalkan puasa.

Ini karena vaksin diberikan tidak melalui mulut atau rongga tubuh lainnya seperti hidung.

Vaksin pun tidak memuaskan keinginan dan bukan merupakan zat makanan yang dapat mengenyangkan.

4. Bagi warga yang tempat tinggalnya terjadi kasus penularan COVID-19, maka kegiatan solat berjamaah sebaiknya dilakukan di rumah masing-masing agar terhindar dari virus.

Solat berjamaah yang dimaksud termasuk solat fardu, solat Jumat, dan solat tarawih.

5. Bagi warga yang di sekitar tempat tinggalnya tidak terdapat kasus penularan COVID-19, maka kegiatan-kegiatan solat berjamaah tersebut dapat dilaksanakan di masjid, mushola, atau tempat lainnya.

Namun, tentunya dengan tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan.

6. Kegiatan pengajian yang beriringan dengan kegiatan solat berjamaah dapat dilakukan tapi dengan membatasi waktunya agar tidak terlalu lama dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Tapi, jika di wilayah tersebut ada kasus positif COVID-19, pengajian sebaiknya dilakukan secara online atau materi pengajian dapat diberikan ke jamaah di rumah.

7. Umat Islam tidak dianjurkan melakukan kegiatan yang berpotensi menularkan COVID-19, antara lain buka puasa dan sahur bersama, tadarus berjamaah, itikaf, dan lainnya.

8. Takbir hari raya Idul Fitri dianjurkan dilakukan di rumah masing-masing.

Boleh bertakbir di masjid atau mushola selama tak ada jamaah yang terindikasi positif COVID-19 dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

9. Kegiatan syiar untuk anak seperti solat tarawih berjamaah, takjilan maupun takbiran keliling tidak dianjurkan.

Sebagai gantinya, pengajian atau bentuk syiar lainnya seperti lomba keagamaan dapat dilangsungkan secara online.

10. Bagi warga yang di sekitar tempat tinggalnya terdapat pasien positif COVID-19, maka solat Idul Fitri dapat dilakukan di rumah masing-masing.

Jika nihil kasus COVID-19, maka solat dapat dilakukan di lapangan kecil atau tempat terbuka lainnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

11. Perbanyak zakat, infak, dan sedekah agar dapat memaksimalkan penyaluran uang untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19.

12. Perbanyak istighfar, doa dan zikir serta bertobat kepada Allah SWT, selawat kepada Nabi Muhammad SAW, juga membaca Al-Quran.

13. Perbanyak berbuat baik dan menolong sesama, misalnya dengan mencukupi kebutuhan pokok bagi keluarga yang terdampak langsung oleh pandemi atau tengah isolasi mandiri.

Bagi Kawan Puan yang hendak berpuasa Ramadan, selamat berpuasa dan semoga lancar puasanya, ya! (*)