Parapuan.co - Nama Rachel Vennya pasti sudah tak asing lagi di telinga Kawan Puan semua.
Ya, pengusaha muda sekaligus selebgram ini memang sedang naik daun dan banyak digandrungi netizen.
Namun di balik suksesnya ibu dua anak ini, ternyata banyak jatuh bangun yang sudah ia alami.
Baca Juga: Sulit Orgasme? Kenali 4 Masalah Kesehatan Mental yang Jadi Penyebabnya
Salah satunya harus berjuang menghadapi masalah mental yakni gangguan bipolar.
Di tahun 2014, Rachel pernah terang-terangan mengaku mengidap gangguan jiwa ini, namun menutupnya lagi karena tanggapan orang yang masih buruk.
Baru di tahun 2020 awal ia membukanya lagi.
"Mungkin beberapa dari kalian juga sempat ingat tahun 2014an aku pernah terbuka soal BD (bipolar disorder) yang aku benar-benar struggling banget jalaninnya, sampai akhirnya aku menutup itu semua karena stigma orang-orang terhadap BD," ucap Rachel Vennya yang dikutip dari Kompas.com (27/04/2020).
Baca Juga: Catat! Ini 3 Cara Mengatasi Gangguan Tidur Demi Jaga Kesehatan Mental
Dan bertepatan dengan Hari Bipolar Sedunia pada 30 Maret kemarin, Rachel Vennya membuka kisah lamanya lagi.
Melansir Instagram Story sang selebgram, dirinya membagikan pengalaman yang dulu pernah ia alami.
Menurut Rachel, pengidap Bipolar biasanya tidak sadar ketika dirinya sedang kambuh.
Justru orang-orang disekitarnya lah yang sadar dan biasanya akan mengingatkan.
“Beberapa orang (yang menderita gangguan bipolar) nggak tau kalau mereka lagi kambuh tapi biasanya orang sekitar tuh bisa sadar, jadi kadang suka diingetin ‘udah minum obatnya belum?’” tulis Rachel pada Selasa (30/3/2021).
Baca Juga: Hati-Hati! Ini 4 Dampak Overthinking Jika Terus Menerus Dibiarkan
Lebih lanjut, dirinya juga menuliskan beberapa tanda yang terjadi ketika dirinya sedang kambuh.
“Pokoknya kayak orang yang energic gitu ngomongnya cepet banget kayak kereta, kadang aku suka motong omongan orang tanpa sadar hehe” tulis Rachel.
Rachel juga mengingatkan followersnya agar tak melakukan self diagnose.
"Harus di diagnose oleh dokter, kamu harus ke psikiatris di rumah sakit yaa, kamu nggak bisa bilang kamu bipolar cuma karena malem sedih paginya seneng," ingatnya.
Baca Juga: Takut Bertemu Orang Baru? Pahami Social Anxiety & 5 Cara Mengatasinya
Perlu diketahui, Bipolar sendiri ialah salah satu gangguan kesehatan jiwa yang ditandai adanya perubahan suasanya hati terlalu ekstrem yang meliputi emosi tinggi (mania atau hipomania) dan rendah (depresi) melansir Mayo Clinic.
Saat depresi, kita akan merasa sedih bahkan sampai putus asa dan kehilangan motivasi.
Ketika suasana hati berubah secara ekstrem, kita akan mengalami mania atau hipomania yakni merasa gembira, penuh energi, atau mudah tersinggung.
Nah Kawan Puan, dari pengalaman Rachel ini kita bisa belajar untuk mulai memahami kondisi diri sendiri ya.
Jika memang sudah mulai muncul gejala, ada baiknya segera hubungi dokter agar segera mendapat penanganan.
Dan ingat, jangan sampai lakukan self diagnose ya!
(*)