Parapuan.co - Selain memiliki rasa yang lezat, sushi juga diklaim menjadi makanan sehat karena di dalamnya terdapat makanan laut dan sayuran segar yang kaya akan nutrisi.
Umumnya, sushi memiliki bahan utama makanan laut seperti ikan tuna dan salmon yang memiliki kandungan nutrisi tinggi.
Kemudian untuk jenis sayuran yang umumnya terdapat pada sushi yakni seperti mentimun dan wortel
Akan tetapi, fakta tersebut bukan berarti sushi tidak memberikan risiko kesehatan yang buruk.
Baca Juga: Mengenal Kolesterol dan Lima Makanan yang Bisa Jadi Penyebabnya
Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk selalu mempertimbangkan risiko kesehatan ini jika terlalu sering mengonsumsi sushi.
Meskipun tidak ada anjuran secara resmi mengenai batasan konsumsi sushi, namun menurut Calire Martin, pakar nutrisi dari California, AS membatasi makanan asal Jepang ini perlu dilakukan, dikutip dari laman Women's Health.
Mengingat, sushi memiliki bahan utama berupa makanan laut mentah yang rentan terpapar merkuri berbahaya.
Oleh karena itu, Martin menyarankan untuk mengonsumsi sushi tidak lebih dari dua kali dalam seminggu.
Melansir dari laman Health, berikut risiko kesehatan yang bisa timbul setelah makan sushi.
1. Kelebihan asupan natrium
Proses pembuatan sushi melibatkan garam dalam jumlah banyak, dimulai dari nasi, ikan, hingga nori, sehingga hal ini membuat sushi memiliki kandungan natrium tinggi.
Melansir dari laman Health, menurut Harvard TH Chan School of Public Health, mengonsumsi garam dengan jumlah lebih dapat menimbulkan masalah ginjal karena adanya kandungan natrium yang berlebih.
Kelebihan kadar natrium dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah bekerja keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Kondisi ini pun dapat mengakibatkan beragam penyakit serius seperti, tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, bahkan gagal jantung.
Baca Juga: Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Cepat Pulih dan Berenergi Pasca Melahirkan
2. Tinggi akan kandungan karbohidrat
Selain memiliki kandungan natrium yang cukup tinggi, sushi juga dapat menambahkan kandungan karbohidrat olahan dalam tubuh.
Sebab, salah satu bahan utama sushi adalah nasi putih dari beras yang sudah diolah sehingga sebagian besar nutrisinya sudah hilang.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa mengonsumsi karbohidrat olahan secara berlebih dapat meningkatkan risiko terkena penyakit diabetet tipe 2.
Apalagi, nasi putih memiliki kandungan gula yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah serta kadar insulin.
Baca Juga: 6 Manfaat Beras Hitam, Salah Satunya Bantu Menurunkan Berat Badan
3. Keracunan merkuri
Makan ikan laut dalam kondisi mentah, setengah matang, ataupun beku faktanya dapat membuat kamu keracunan merkuri, lho.
Mengingat semua jenis makanan laut mengandung merkuri.
Akan tetapi tingkatan kandungan merkuri ini juga tergantung dengan jenis ikannya.
Menurut Natural Resources Defense Council, ikan yang memiliki kandungan merkuri tinggi seperti, king mackerel, orange roughy, dan tuna.
Untuk menghindarinya, kamu dapat memilih makanan laut dengan kandungan merkuri yang lebih rendah seperti salmon, kepiting, dan kerang.
4. Terkontaminasi parasit bawaan
Proses pembuatan makanan menjadi hal yang penting untuk menjaga kondisi makanan tetap sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Terlebih kebanyakan makanan dibuat dengan suhu tinggi dengan salah satu tujuan untuk membunuh bakteri ataupun parasit yang menempel pada makanan.
Namun, mengingat sushi menggunakan bahan utama seperti ikan mentah, setengah matang ataupun beku, hal ini membuat sushi berisiko mengandung parasit yang dapat menyebabkan penyakit.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu! Terong Memiliki Manfaat Ampuh Untuk Mengatasi Masalah Kesehatan Ini
Oleh karena itu, disarankan untuk sebagian orang yang dalam kondisi seperti memiliki penyakit autoimun, sedang hamil, atau sudah berusia lanjut untuk menghindari konsumsi makanan laut dalam keadaan mentah ataupun setengah matang.
Untuk itu, Marisa Moore, RDN, ahli gizi dari Atlanta menyarankan untuk membeli sushi dari restoran yang sudah terjaga kebersihannya atau bisa juga dengan membuatnya sendiri di rumah.
Hal ini dilakukan guna menjaga kebersihan ikan dan terhindar dari parasit pada ikan mentah ataupun setengah matang.
(*)