Meskipun memiliki nama lahir Shujia, Katherine adalah namanya di akta kelahiran.
"Saya orang Amerika sampai penyakit bernama COVID-19, atau yang disebut virus China oleh kebanyakan orang, menghancurkan Kota Wuhan dan menyebar ke seluruh dunia," tutur Katie.
Baca Juga: Bisa Berisiko, Amankah Data Pribadi dalam Paspor Vaksin Digital Saat Bepergian?
Ia juga menceritakan dirinya dan keluarga seolah menjadi hal yang membahayakan bagi orang lain, padahal dirinya dan keluarga tidak menyakiti siapa pun.
Pada masa awal pandemi tersebut, toko-toko milik Asia secara perlahan mulai kehilangan pelanggannya dan satu-persatu dari mereka mulai tutup.
Hal yang paling parah, awal April 2020 seorang perempuan Asia yang sedang membuang sampah disiram cairan asam oleh seorang pria tak dikenal.
Kejadian tersebut mengakibatkan sang perempuan Asia menderita luka bakar tingkat dua.
Baca Juga: Benarkah Penderita PCOS Meningkatkan Risiko Infeksi Covid-19? Ini Penjelasannya
Tak hanya itu, tindakan lainnya seperti seorang pria diludahi di kereta, kemudian restoran Korea dirusak dengan coretan rasis pun terjadi.
Melihat banyaknya rentetan cerita yang dialami oleh warga keturunan Asia membuat Katie begitu cemas, bahkan hanya untuk melakukan aktivitas seperti berbelanja menjadi hal menakutkan bagi dirinya.