Parapuan.co - Apakah Kawan Puan memiliki keinginan untuk terus menggoyangkan kaki karena merasa tidak nyaman hingga tak bisa dikendalikan?
Jika iya, bisa jadi itu adalah gejala sindrom kaki gelisah yang merupakan gangguan neurologi atau saraf. Biasa dikenal juga dengan istilah penyakit Willis-Ekbom.
Ketika sudah parah, sindrom kaki gelisah atau Restless Leg Syndrome (RLS) bisa mengganggu tidurmu. Maka itu, kamu perlu tahu apa saja faktor pemicunya.
Pasalnya, sindrom ini biasanya ditandai dengan sensasi tidak menyenangkan yang membuat penderita ingin menggerakkan kaki.
Baca Juga: Kenali Sindrom Stockholm yang Bikin Kamu Rela Alami KDRT dari Pasangan
Kondisi tersebut bisa berupa gatal, kesemutan, nyeri, atau seperti ada sesuatu yang tidak nyaman di bawah kulit.
Penderita sindrom kaki gelisah dapat memiliki gangguan pada kualitas tidur karena sindrom ini biasanya muncul saat istirahat dan ingin tidur.
Untuk mengatasinya, tampaknya kita perlu tahu penyebab atau mungkin faktor risikonya.
Melansir dari Healthline, PARAPUAN telah merangkum beberapa hal yang menjadi faktor risiko yang memicu sindrom kaki gelisah ini. Simak, yuk!
Faktor risiko sindrom kaki gelisah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan risiko lebih tinggi. Namun, belum diketahui secara pasti apakah salah satu faktor ini benar-benar menyebabkan sindrom kaki gelisah.
Jenis kelamin: Perempuan dua kali lebih mungkin terkena sindrom kaki gelisah dibandingkan laki-laki.
Usia: Meskipun sindrom kaki gelisah ini bisa menyerang pada usia berapa pun, kondisi ini lebih umum dan cenderung lebih parah setelah usia paruh baya.
Baca Juga: Lebih Rentan Dialami Perempuan, Ini Gejala dan Penyebab Sindrom Kaki Gelisah
Riwayat keluarga: Penderita lebih cenderung memiliki sindrom kaki gelisah jika orang lain di keluarga memilikinya.
Kehamilan: Beberapa wanita mengalami sindrom kaki gelisah selama kehamilan, terutama pada trisemester terakhir. Ini biasanya hilang dalam beberapa minggu setelah melahirkan.
Penyakit kronis: Seperti neuropati perifer, diabetes, dan gagal ginjal, dapat menyebabkan sindrom ini. Sering kali mengobati penyakit itu ikut meredakan gejala sindrom.
Pengobatan: Obat antinausea, antipsikotik, antidepresan, dan antihistamin dapat memicu atau memperburuk gejala sindrom kaki gelisah.
Memiliki sindrom kaki gelisah dapat memengaruhi kesehatan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Jika kamu menderita sindrom kaki gelisah dan gangguan kurang tidur kronis, kamu mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang beberapa penyakit berikut:
- penyakit jantung
- stroke
- diabetes
- penyakit ginjal
- depresi
- kematian dini
Baca Juga: Mengenal Sindrom Penglihatan Komputer Selama WFH dan Tips Mengatasinya
Cara menangani sindrom kaki gelisah
Sayangnya, sampai saat ini belum ada pengobatan secara khusus yang bisa menyembuhkan sindrom kaki gelisah.
Sedangkan, pengobatan yang ada mampu meredakan gejala sindrom kaki gelisah dan memperbaiki kualitas tidur penderita.
Untuk meringankan gejala sindrom kaki gelisah tipe ringan, cara berikut bisa kamu coba:
- Kurangi atau hilangkan asupan kafein, alkohol, dan tembakau.
- Upayakan untuk jadwal tidur yang teratur, dengan waktu tidur dan waktu bangun yang sama setiap hari dalam seminggu.
- Berolahraga setiap hari, seperti berjalan kaki atau berenang.
- Pijat atau regangkan otot kaki di malam hari.
- Berendam di bak mandi air panas sebelum tidur.
- Gunakan bantal pemanas atau kompres es saat mengalami gejala.
- Berlatih yoga atau meditasi.
- Saat menjadwalkan hal-hal yang membutuhkan waktu lama duduk, seperti perjalanan dengan mobil atau pesawat, cobalah untuk mengaturnya lebih awal daripada nanti.
Selain itu, konsultasi ke dokter untuk menangani sindrom kaki gelisah lebih lanjut. Terutama saat kamu kekurangan zat gizi atau memiliki kekurangan gizi lainnya. (*)