Duh! 6 Mitos Diet Ini Bisa Meningkatkan Berat Badan Secara Mendadak

Devi Agustiana - Selasa, 13 April 2021
Hindari 6 mitos diet yang malah bisa meningkatkan berat badan ini.
Hindari 6 mitos diet yang malah bisa meningkatkan berat badan ini. sorrapong

Parapuan.co - Dengan meningkatnya jumlah orang yang sadar akan kesehatan, mencapai berat badan ideal adalah hal besar selanjutnya.

Bagi sebagian orang, ada banyak sumber informasi yang memperluas pengetahuan tentang gizi hingga diet. Namun terkadang, informasi itu bisa jadi tidak akurat.

Beberapa informasi yang beredar boleh jadi adalah mitos yang malah bisa meningkatkan berat badan Kawan Puan secara mendadak.

Baca Juga: Berapa Lama Waktu Ideal untuk Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Hal ini salah satunya karena kebanyakan orang yang ingin mengubah gaya hidup dan menurunkan berat badan dengan diet kilat adalah pemula.

Alhasil, mereka pun akhirnya terjebak dengan mempercayai informasi yang salah.

Namun, agar kamu tidak terjebak melansir Times of India, PARAPUAN telah merangkum mitos diet yang malah bisa meningkatkan berat badan. Yuk, simak!

1. Melewatkan makan

Kamu menurunkan berat badan dengan mengurangi konsumsi kalori secara keseluruhan, bukan dengan melewatkan waktu makan.

Makanan memberi nutrisi penting yang meningkatkan metabolisme tubuh.

Dengan tidak makan berarti tidak ada nutrisi yang masuk dan tidak ada nutrisi berarti metabolisme lebih lambat.

Metabolisme lebih lambat akan menurunkan efisiensi dalam membakar kalori, yang berarti peluang lebih tinggi untuk menyimpan kalori sebagai lemak.

Baca Juga: 5 Makanan yang Cocok Dikonsumsi Saat Melakukan Diet Keto

2. Konsumsi makanan rendah lemak

Makanan bebas lemak adalah salah satu tren diet yang menarik perhatian.

Akan tetapi, masalah dengan asupan ini adalah makanan tersebut masih mengandung bahan tidak sehat lainnya seperti gula, tepung, garam, dan pengental.

Itu semua menambah kalori dan dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

3. Mengabaikan semua gula

Tidak semua gula berarti tidak baik seperti gula olahan yang terdapat pada makanan seperti kue, cookies, minuman bersoda, dan coklat.

Di samping itu, gula alami seperti yang terdapat pada buah-buahan tidak buruk bagi kesehatan, dan justru bermanfaat untuk dikonsumsi.

4. Menghentikan karbohidrat

Karbohidrat olahan yang ada dalam makanan seperti sereal dan roti mungkin bukan pilihan yang paling sehat untuk dikonsumsi.

Baca Juga: Diet Menggunakan Kopi, Bagaimana Efek Sampingnya Bagi Kesehatan?

Akan tetapi, karbohidrat yang ditemukan dalam makanan utuh seperti ubi jalar, pisang, dan gandum justru sangat penting untuk menurunkan berat badan.

5. Batasi makanan secara tiba-tiba

Gagasan tentang tiba-tiba mengubah kebiasaan makan secara drastis dengan menguranginya dalam kurun waktu yang singkat justru dapat merugikan tubuh.

Mengonsumsi lebih sedikit kalori secara tiba-tiba dapat melemahkan sistem kekebalan dan menyebabkan kelaparan.

6. Konsumsi suplemen penurun berat badan

Industri suplemen penurun berat badan memang memiliki pengaruh besar.

Karena itu, perusahaan dapat menjual produk mereka dengan mudah, meski penelitian telah menunjukkan, sebagian besar suplemen penurun berat badan hampir tidak berpengaruh apa pun.

Mengonsumsi suplemen ini akan membuat kamu berpikir bahwa sebagian besar penurunan berat badan dilakukan oleh kapsul itu.

Alhasil, dampak yang tidak diharapkannya ialah kamu memiliki sikap yang mengabaikan proses dan usaha penurunan berat badan itu sendiri. (*)

Sumber: Times of India
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Berikut Review Oatside Chocolate Malt, Susu Gandum Rasa Cokelat