Banyak Ruginya! Ini 5 Risiko yang Bisa Dialami Seorang Workaholic

Anna Maria Anggita - Minggu, 18 April 2021
Ilustrasi workaholic
Ilustrasi workaholic freepik.com/master1305

Parapuan.co - Kawan Puan, pasti sudah paham bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Kata-kata ini pun berlaku di dunia pekerjaan, ya.

Memang, menjadi orang yang produktif di kala umur masih muda itu sangat penting.

Akan tetapi jangan menjadi seorang workaholic yang selalu memikirkan pekerjaan setiap saat, bahkan saat weekend.

Akibatnya kamu pun bisa kehilangan waktu untuk diri sendiri, bahkan untuk berinteraksi bersama orang terkasih pun kamu tak ada waktu.

Tak hanya itu saja, risiko orang yang workaholic itu berbagai macam dan bisa mengancam kesehatanmu loh.

Melansir dari Kompas.com berikut ini dampak buruk akibat bekerja terlalu berlebihan:

1. Menjauhkanmu dari yang dekat

Seorang workaholic biasanya sangat terobsesi dengan pekerjaannya. Sebab tanpa sadar ia bahkan tak ada waktu untuk dirinya sendiri.

Kondisi ini juga bisa menjauhkanmu dari keluarga, pasangan, anak, orang tua, dan teman-teman terdekatmu.

Hal ini terjadi karena kamu terlalu sibuk dengan pekerjaan, sehingga komunikasi dengan orang-orang terdekatmu menjadi renggang.

Tentunya hal ini sangat buruk untuk kehidupan sosialmu ya, Kawan Puan.

Baca Juga: Kenali Bedanya! Ini 6 Tanda yang Muncul Bila Kamu Seorang Workaholic

Maka dari itu, yuk perlahan mengubah cara kerjamu.

Segeralah pulang ketika pekerjaan sudah selesai atau jam kerja usai. Sebab, ada keluarga yang menanti di rumah.

Sebaiknya sesibuk apa pun kamu, usahakan untuk tetap berkabar dengan orang-orang terdekat ya, Kawan Puan.

Pasalnya kehilangan pekerjaan masih bisa dicari lagi, sementara kalau kehilangan keluarga dan sahabat terdekat tak akan pernah terganti.

2. Kehilangan fokus dan gampang marah

Kerja yang terlalu berlebihan justru membuat tugas kantor menjadi tak beres loh, sebab kamu kehilangan fokus.

Hal ini terjadi karena kamu punya ambisi untuk menyelesaikan beberapa tugas sekaligus, walaupun belum deadline.

Sebenarnya mengerjakan tugas sebelum waktunya itu bagus, akan tetapi hal tersebut malah bikin kamu overload. Hingga akhirnya kamu kelelahan dan kehilangan fokus.

Akibatnya pekerjaan jadi berantakan dan hasilnya enggak maksimal.

Selain itu, karena bekerja terlalu keras, bisa menimbulkan gangguan emosional. Kamu menjadi mudah marah pada orang yang di sekelilingmu.

Kalau sudah begitu, sebaiknya kamu istirahat sejenak ya, ambil jatah cuti untuk refreshing.

Baca Juga: 7 Poin Perbedaan Workaholic dan Pekerja Keras, Kira-kira Kamu Termasuk yang Mana?

3. Mengonsumsi makanan yang tidak sehat

Kawan Puan, orang yang memiliki banyak pikiran, umumnya pelariannya jatuh pada makanan.

Salah satunya adalah mengonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti junk food, dengan alasannya yakni untuk menghilangkan stres.

Mungkin memang stres hilang, tapi kesehatan tubuh jadi risikonya, contohnya obesitas.

4. Menghindar atau lari dari masalah

Kawan Puan, saking terlalu cintanya pada pekerjaan, bisa jadi jika ada masalah kamu justru menghindar atau lari dari tanggung jawab.

Hal ini dikarenakan kamu bekerja terlalu berlebihan, sehingga kamu kehilangan semangat dan kelelahan, hingga akhirnya menghindar dari masalah.

Di samping itu, produktivitasmu dalam bekerja berkurang dan tak ada semangat seperti sebelumnya.

Baca Juga: Buka Pendaftaran, Ini Rincian Biaya Pendidikan 8 Sekolah Kedinasan

5. Membawa pekerjaan ke rumah

Kebiasaan bekerja keras, membuatmu tidak puas untuk bekerja di kantor saja dan pekerjaan pun kamu bawa ke rumah.

Akhirnya, kamu lembur di rumah dan bisa saja mengerjakan saat akhir pekan.

Sebenarnya memang bagus menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin, tapi alangkah baiknya jangan sampai kamu menyiksa diri sendiri.

Apalagi kalau belum deadline, kamu bisa mengerjakan di keesokan harinya.

Jauh lebih baik, jika sudah sampai rumah atau waktu kerja telah usai, kamu berkumpul bersama keluarga atau teman.

Nah, dengan melihat kelima risiko di atas, semoga bisa menyadarkanmu untuk tak menjadi seorang workaholic ya, Kawan Puan.

Memang, mengejar karier di masa produktif itu penting, tapi jangan sampai memaksakan diri bahkan sampai kehidupan sosialmu menjadi berantakan.

Jadi, bekerja dengan sewajarnya saja ya, supaya kamu tetap nyaman dan bahagia menjalani hidup yang cuma sekali ini. (*)