Ini Alasan Membandingkan Masalah dengan Orang Lain Tidak Membuatmu Lebih Baik

Alessandra Langit - Selasa, 20 April 2021
Ini Alasan Membandingkan Masalah dengan Orang Lain Tidak Membuatmu Lebih Baik
Ini Alasan Membandingkan Masalah dengan Orang Lain Tidak Membuatmu Lebih Baik Ponomariova_Maria

Parapuan.co - Ah, itu belum seberapa dibanding dengan masalahku.”

“Senang rasanya, ternyata, masalahku enggak seberat masalahmu.”

Kalimat tersebut pasti pernah kita dengar dari orang lain, atau bahkan pernah kita ucapkan.

Saat seseorang sedang menceritakan kejadian yang menimpa kita, tidak sedikit lawan bicara yang bereaksi dengan membandingan masalah tersebut dengan apa yang pernah dilaluinya.

Baca Juga: Hal-hal yang Boleh dan Tidak Dikatakan Saat Teman Melakukan Self Harm

Perbandingan terkadang bisa menjadi motivasi untuk kita menghadapi masalah.

Namun, perbandingan juga dapat menghambat perkembangan diri sendiri dan membuat lebih sulit untuk berempati kepada orang lain.

Mengutip dari Verywellmind.com, kita tidak bisa selalu menyamakan perasaan dan tindakan orang lain dengan diri sendiri.

Setiap orang punya caranya sendiri dalam menghadapi masalah

Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda yang berperan dalam bagaimana emosi mereka dapat menghadapi sebuah masalah.

Setiap orang merasakan kegembiraan dengan cara yang berbeda, begitu juga dengan kesedihan.

Tidak ada aturan atau penelitian yang menyatakan bahwa perasaan dan pengalaman seseorang lebih baik atau lebih buruk dari orang lainnya.

Tidak ada juga bukti bahwa seseorang lebih kuat karena masalah yang dihadapinya tampak lebih sulit, dibanding orang lain dengan masalah yang tampak lebih ringan.

Setiap orang memiliki kapasitas berbeda-beda dalam menghadapi masalah.

Masalah yang menurutmu ringan, siapa tahu tidak sebanding dengan pengalaman atau kapasitas orang lain.

Perbandingan dapat meremehkan diri kita sendiri

Perbandingan seringkali membuat kita meremehkan diri sendiri atau orang lain.

Sering kali kita menyalahkan dan melarang diri sendiri untuk mengekspresikan kesedihan karena kita merasa bahwa kita kurang kuat dalam menghadapi masalah tersebut.

Acuan kita adalah orang lain yang pernah mengalami masalah serupa.

Padahal, kapasitas dan pengalaman orang lain tersebut berbeda dengan kita.

Baca Juga: Begini Tanda-Tanda Pelecehan Emosional, Tanpa Sadar Sering Kamu Alami

Perbandingan membatasi kita dari perasaan sesungguhnya

Bahkan jika situasi orang lain secara obyektif tampak "lebih buruk" dari kita, itu tidak berarti bahwa perasaan kita tidak valid. 

Kita sangat boleh untuk mengeluarkan emosi ketika merasa kesal dan sedih karena sesuatu tidak berjalan sesuai harapan.

Perbandingan membuat kita cenderung memendam perasaan, hal itu bisa membahayakan.

Perasaan yang dipendam dapat menyebabkan depresi atau kecemasan.

Tidak apa-apa jika kita membutuhkan bantuan

Perbandingan sering kali membuat seseorang berpikir bahwa dia bisa menangani masalah sendiri. 

Alih-alih mencari bantuan dan dukungan, kita sering merasa bahwa masalah kita tidak cukup serius untuk dibantu oleh orang lain.

Seseorang yang mengalami gejala depresi, misalnya, mungkin tidak mencari pertolongan karena merasa tidak memiliki “alasan” untuk merasa tertekan.

Terutama, ketika ada perbandingan kehidupan dan pengalamannya dengan orang lain yang tampaknya lebih buruk.

Hal ini membuat perbandingan memberi batasan bagi kita untuk meminta bantuan.

Bahkan jika kamu merasa masalahmu "tidak seburuk itu", kamu tetap layak mendapatkan dukungan dan bantuan.

Baca Juga: Jenis-jenis Toxic People dalam Pertemanan yang Perlu Kamu Hindari

Kawan Puan, ada baiknya bila kita berhenti membandingkan masalahmu dengan orang lain.

Perbandingan tidak bisa membantu kita untuk pulih sepenuhnya, malah dapat berbahaya bagi perkembangan kita.(*)

Sumber: Verywellmind.com
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami