“Suami sempat down juga pada awalnya, ia mengeluh karena tidak bekerja, mengurus rumah, sedih tidak bisa membelikan sesuatu ini itu, dan kasihan lihat saya bekerja sendirian,” kata Rizkiana.
Namun ia berbesar hati dan menyampaikan kepada suaminya bahwa ia menjalankannya dengan ikhlas.
Selain itu, ia juga tidak pernah mempermasalahkan nafkah dan kebutuhan yang lain karena inilah pilihan dan kesepakatan keduanya.
“Kalau suami dan istri sama-sama kerja kemudian anak dititipkan ke daycare lebih kasihan, ya. Pulang-pulang keduanya capek dan nggak maksimal (merawat anak),” imbuh Rizkiana.
Baca Juga: Suami Melakukan Pekerjaan Domestik Dianggap Tidak Maskulin, Kok Bisa?
Ia juga mengakui bahwa sang suami yang menjadi bapak rumah tangga dan mengurus keluarga secara keseluruhan tidak mudah, namun ada saja komentar pedas yang dilontarkan kepada keputusan keluarganya.
Ia kerap mengalami patah hati karena apa yang dikatakan oleh orang lain kepadanya dan suami tidak berdasarkan fakta dalam rumah tangga mereka.
“Kalau ketemu, kami sering disindir. Sedih sekali jika ada komentar yang mengatakan suami saya sejak nikah lebih kurus dan kurang gizi,” ujar Rizkiana.
Meskipun begitu, Rizkiana berusaha menutup telinga karena orang lain tidak akan pernah tahu bagaimana kesepakatan bersama dalam rumah tangganya.