Menurunkan Berat Badan Berdasarkan Tipe Tubuh dengan Diet Endomorph, Apa Itu?

Ericha Fernanda - Kamis, 20 Mei 2021
Senior fat woman Asian doing yoga exercise at fitness gym.
Senior fat woman Asian doing yoga exercise at fitness gym. SUTHIPORN.HANCHANA@GMAIL.COM

 

Parapuan.co - Merencanakan program diet demi menurunkan berat badan tidak boleh asal.

Banyak sekali jenis diet yang ditawarkan berdasarkan kebutuhan nutrisi seseorang.

Namun, diet yang cocok dan populer di orang lain, belum tentu sesuai jika diterapkan untukmu.

Baca Juga: Mau Diet di Usia 40-an? Perhatikan Saran Dokter Spesialis Gizi Ini

Terlebih kamu memiliki tipe tubuh tertentu, salah satu rekomendasi untuk ini adalah diet endomorph.

Jika kamu memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi dan sedikit definisi otot, kamu mungkin memiliki apa yang dikenal sebagai tubuh endomorph.

Apa Itu Endomorph?

Melansir Medical News Today, orang dengan tipe tubuh endomorph cenderung memiliki metabolisme yang lambat.

Sehingga, lebih mudah bagi mereka untuk menambah berat badan dan lebih sulit untuk menurunkannya.

Selain itu, tipe tubuh ini juga menghambat pertumbuhan otot.

Namun, mengikuti diet dan rencana olahraga tertentu sering kali dapat membantu orang dengan tubuh endomorfik memenuhi dan mempertahankan tujuan kesehatan mereka.

Orang dengan tipe tubuh endomorph biasanya memiliki tubuh lebih berat dan bulat dengan pinggang lebar dan tulang besar, termasuk persendian dan pinggul.

Pada 1940-an, peneliti dan psikolog Amerika William Sheldon menyimpulkan tipe tubuh endomorph lebih mungkin untuk mengubah kelebihan kalori menjadi lemak.

Selain itu, tipe ini biasanya memiliki tubuh yang lebih besar dan membawa beban berlebih, sehingga mereka mungkin lebih rentan terhadap sedentarisme.

Sedentari adalah kegiatan yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni

Orang dengan tipe tubuh endomorph mungkin mengalami kesulitan untuk mendapatkan massa otot karena kelebihan lemak tubuh memicu pelepasan hormon estrogen.

Peningkatan kadar estrogen cenderung menurunkan kadar hormon yang mendorong pertumbuhan otot, seperti testosteron.

Makanan untuk Diet Endomorph

Secara umum, orang dengan tubuh endomorph dapat memperoleh manfaat dari rencana nutrisi yang menyeimbangkan lemak sehat, protein, dan karbohidrat dari buah-buahan, sayuran, dan makanan berserat tinggi yang tidak dimurnikan.

Beberapa contoh makanan yang kaya protein atau lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang menyehatkan meliputi:

  • Produk susu rendah lemak, seperti susu rendah lemak, yogurt, dan keju.
  • Unggas, seperti ayam.
  • Ikan, terutama ikan berlemak.
  • Minyak goreng nabati nontropis, terutama minyak zaitun, minyak kanola, dan minyak alpukat.
  • Telur.
  • Kacang nontropis, termasuk almond, hazelnut, dan walnut.

Beberapa contoh karbohidrat yang cocok untuk diet endomorph meliputi:

  • Kacang-kacangan dan polong-polongan kering, seperti kacang merah dan buncis.
  • Buah-buahan, kecuali melon dan nanas.
  • Sayuran tidak bertepung, seperti brokoli, kembang kol, dan seledri.
  • Beberapa sayuran bertepung, seperti ubi, jagung, dan wortel.
  • Beberapa sayuran bertepung mentah, seperti quinoa dan bayam.

Baca Juga: 4 Cara Turunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet, Salah Satunya Air Putih

Menurut American Council on Exercise (ACE), orang dengan tipe tubuh endomorph cenderung lebih sensitif terhadap karbohidrat dan insulin.

Insulin adalah hormon yang memungkinkan gula darah masuk ke dalam sel.

Jadi, orang yang mengikuti diet endomorph disarankan membatasi atau menghindari makanan padat karbohidrat, terutama karbohidrat olahan seperti tepung putih dan gula.

Beberapa contoh makanan yang harus dibatasi atau dihindari pada diet endomorph meliputi:

  • Roti putih, nasi putih, pasta tradisional, dan bagel.
  • Permen, coklat, dan manisan lainnya.
  • Makanan yang dipanggang dan kue.
  • Minuman ringan, minuman energi, dan minuman olahraga.
  • Sereal olahan, seperti oatmeal instan.
  • Makanan yang diproses atau digoreng.
  • Produk susu tinggi kalori, seperti krim, krim kocok, dan es krim.
  • Daging merah.
  • Makanan kaya natrium.
  • Alkohol
  • Minyak goreng dengan banyak lemak jenuh, seperti minyak sawit atau minyak kelapa.(*)

Baca Juga: Kenali Lebih Dalam Soal Diet Keto, Cara Alternatif Turunkan Berat Badan yang Mudah dan Efektif



REKOMENDASI HARI INI

Hadapi Berbagai Tantangan, Ini Pentingnya Transformasi Digital dalam Pelayanan Kesehatan