Dianggap Sebagai Peningkat Mood, Gula Ternyata Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

Arintha Widya - Senin, 24 Mei 2021
Konsumsi gula
Konsumsi gula Freepik

2. Risiko penyakit alzheimer atau demensia

Konsumsi gula berlebih juga bisa meningkatkan risiko terkena alzheimer atau demensia.

Gejala demensia akibat kelebihan gula bisa disebabkan oleh radang gusi hingga kerusakan gigi.

Radang gusi dan kerusakan gigi disebut dapat memberi efek mengerikan pada otak.

Hal ini dikarenakan adanya bakteri gingivitis (dari gangguan kesehatan gigi) dapat melewati pembuluh darah menuju otak.

Akibatnya, bakteri memengaruhi protein di dalam otak sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit alzheimer.

Baca Juga: Simak, Ini Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebih bagi Kesehatan Otak

3. Perubahan mikrobioma

Gula mempunyai dampak negatif seperti menurunkan keragaman bakteri dalam tubuh.

Akibatnya akan ada perubahan mikrobioma di usus apabila mengonsumsi gula secara berlebihan.

Kondisi tersebut disinyalir dapat meningkatkan risiko terkait kejiwaan, semisal kecemasan dan depresi, autisme, dan lain-lain.

Sumber: Psychology Today
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru