Berdasarkan survei tersebut, Tipe Pengembara merupakan tipe perempuan yang lebih berorientasi pada diri sendiri dan memutuskan berdasarkan perasaan.
Maka itu, ketika mereka menemui hambatan dan masalah dalam pekerjaan atau di kantor, Tipe Pengembara akan merasa kehilangan semangat atau demotivasi.
Di samping itu, karena lebih mengikuti perasaannya, sebagian Tipe Pengembara belum cukup mengerti prioritas dalam menggapai mimpinya.
Melihat hal tersebut, psikolog yang akrab dipanggil Sukma ini mengatakan, “Tipe Pengembara harus belajar memiliki target dan belajar melihat suatu peristiwa sebagai pelajaran berharga.”
Baca Juga: Lakukan 4 Cara Ini untuk Memberi Semangat Perempuan Tipe Pengembara dalam Meraih Mimpinya
Menurut Sukma, cara yang bisa dilakukan ialah dengan banyak membaca biografi dari tokoh-tokoh yang berhasil. Dengan begitu, Tipe Pengembara akan mendapat sudut pandang lain.
Pasalnya, seorang Kawan Puan yang akrab disapa Bunga mengatakan bahwa dirinya kadang bersikap tidak profesional dan lebih mudah terbawa perasaan kala merespon motivasi atasannya.
Soalnya, Bunga yang bekerja sebagai pegawai swasta ini merasa atasannya pun juga kerap terbawa perasaan. Padahal, jika soal hasil kerjanya, Bunga sangat kompeten.
Sukma bilang, “Bunga perlu merubah mindset bahwa motivasi itu bukan bentuk toleransi. Bunga perlu komunikasi dengan atasannya agar bisa memahami tujuan dari atasannya.”
Di samping efek melibatkan perasaan yang terlalu kuat, Sukma pun memberikan beberapa saran agar Tipe Pengembara bisa bijak menentukan prioritas untuk pengembangan karier dan dirinya.
Baca Juga: 4 Karakter Film dan Serial Ini Termasuk Tipe Pengembara dalam Menggapai Mimpinya, Siapa Saja?
Apa saja tips menentukan prioritas dalam bekerja untuk Tipe Pengembara?
1. Menganalisa pekerjaan.
Ketahui sejauh mana tuntutan tugas yang harus dilakukan, kompleksitas tugas, indikator keberhasilan, dan mutu kerjanya.
2. Memiliki tujuan utama yang jelas dalam bekerja.
3. Mengevaluasi kembali setiap proses kerja.
4. Memperhatikan nilai dari setiap pekerjaa, seperti: waktunya, scope kerjanya, dan biayanya.
5. Membuat jadwal kerja dan rincian tugas yang harus dilakukan (timeline).
6. Pastikan membuat skala prioritas pekerjaan.
7. Jangan menunda pekerjaan.